Top
Begin typing your search above and press return to search.

7 Februari 1946: Pertempuran di Pagatan

Tanggal 7 Februari menjadi salah satu hari bersejarah dalan perjalanan masyarakat Kabupaten Tanah Bumbu. Dimana pada 77 tahun yang lalu, tepatnya pada tahun 1946 terjadi pertempuran di Pagatan dalam mempertahankan kemerdekaan Indonesia.

7 Februari 1946: Pertempuran di Pagatan
X
Sumber foto: https://bit.ly/3ldPEzJ/elshinta.com.

Elshinta.com - Tanggal 7 Februari menjadi salah satu hari bersejarah dalan perjalanan masyarakat Kabupaten Tanah Bumbu. Dimana pada 77 tahun yang lalu, tepatnya pada tahun 1946 terjadi pertempuran di Pagatan dalam mempertahankan kemerdekaan Indonesia.

Para pemimpin pejuang dari Kotabaru dan Tanah Bambu bergabung di Pagatan pada 1 Desember. Pertemuan yang dicatat baik dalam sejarah itu melahirkan mosi perlawanan. Pada tanggal 6 Desember semua berikrar, jika sekutu - NICA datang menyerang, mereka akan mempertahankan daerah.

Pada Kamis 6 Februari. Malam hari, warga melihat lima buah kapal besar di horizon laut. Persis depan Desa Kampung baru, kawasan pesisir yang berdekatan dengan Selat Sunda Laut. Kapal tersebut mengangkut pasukan penjajah. Sehingga warga mempersiapkan diri.

Pada Jumat 7 Februari, Tokoh agama yang disegani di Pagatan HM Nurung turun membawa senjata, di perjalanan bergabung pejuang-pejuang lainnya. Pua Tenga, Ambo Muhayyang, Anang Panangah, Daeng Massiring, La Dalang, Wa Condeng, La Semmang, La Beddu dan lainnya.

Pagi buat sampai mereka ke pesisir Kampung Baru. Pasukan rakyat bersembunyi di balik semak-semak, renanya menunggu penjajah mendarat dan membiarkan masuk ke jalan sempit.

Kemudian lima kapal besar itu mendekat, tapi tiangnya terlihat dinakikkan bendera warna merah putih. Pasukan di pantai mulai bimbang, yang datang kawan apa lawan.

Kapal semakin dekat, di atas kapal terlihat jelas wajah-wajah pribumi. Gembiralah pasukan di Pagatan, mengira yang datang adalah kawan.

Ketika pejuang menyambut dengan mesra, tiba-tiba Belanda keluar dari dalam kapal menyerbu dan melucuti senjata para pejuang.

Hingga kini warga Pagatan masih mengenang pengkhianatan itu dengan luka, ternyata ada warga se Tanah Air yang tega berkhianat demi golden. Para pengkhianat itu merupakan tentara bayaran Belanda asal Jawa dan Ambon.

Pejuang yang menyambut itu pun segera dilucuti senjatanya. Rekan rekan yang melihat segera balik kanan, membi kabar bahwa mereka dijebak.

Pertempuran pun tak dapat dihindarkan. Warga Pagatan melawan sejadi-jadinya. Moncong senapan penjajag menyalak dari kejauhan, pasukan rakyat diuntungkan dengan medan yang mereka kuasai dengan baik. Serang, lari sembunyi.

Perjuangan masyarakat Pagatan menjaga kedaulatan wilayahnya dari penjajah saat itu sampai merenggut 38 jiwa yang gugur dalam pertempuran, hingga akhirnya diperingati sebagai Hari Pahlawan 7 Februari.

Sumber : 16

Related Stories
Next Story
All Rights Reserved. Copyright @2019
Powered By Hocalwire