Elshinta.com - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Semarang, Jawa Tengah mengembangkan aplikasi desa wisata untuk memacu potensi desa dan memberikan dampak bagi perekonomian warga setempat. Hal ini dikatakan Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Semarang, Heru Subroto.
Menurut Heru, pengembangan desa wisata harus berkolaborasi dengan potensi desa lainya seperti seni budaya setempat bahkan potensi pertanian bisa jadi diangkat untuk mengembangkan menjadi desa wisata.
"Meski diakui desa wisata kebanyakan terkendala aksebilitasnya atau akses jalan yang kurang memadai," jelasnya, Minggu (5/2).
Sedangkan untuk aplikasi desa wisata sendiri sekarang mulai diujicobakan di berbagai desa wisata yang sudah menjadi prioritas.
"Sudah diujicobakan di berbagai lokasi desa wisata," tambahnya.
Heru subroto menambahkan lagi, Kabupaten Semarang memiliki 35 desa wisata dan empat di antaranya masuk kriteria andalan atau prioritas, yakni Desa Wisata Genting, Desa Wisata Gemawang, Desa Wisata Keseneng dan Desa Wisata Ngrawan. Keempat desa itu memiliki potensi wisata yang cukup menjanjikan, seperti Desa Wisata Genting yang terletak di Kecamatan Jambu, yang memiliki keunggulan akan budidaya jamur dan wisata embung. Sedangkan Desa Wisata Gemawan, yang juga berada di Kecamatan Jambu dengan potensi wisata alam dan kerajinan batik.
"Sementara, Desa Wisata Keseneng, Kecamatan Sumowono, dengan keunggulan obyek wisata Curug 7 Bidadari. Sedangkan, Desa Wisata Ngrawan (Tanon) di Kecamatan Getasan dengan potensi kesenian tradisional masyarakatnya," tandasnya.