Elshinta.com - Tim gabungan dari BPBD Kudus, BPBD Jepara, Basarnas serta unsur relawan lainnya yang menyisir sepanjang aliran Sungai Gelis Kudus akhirnya menemukan korban Muhamad Alif Ardiansyah (9) warga Dukuh Grogol, Desa Bakalan, Krapyak, Kecamatan Kaliwungu, Kudus menjadi korban tenggelam di Sungai Gelis usai mandi bersama teman-temannya di Dukuh Singopadon, Desa Singocandi, Kecamatan Kota, Kudus. Korban ditemukan kondisi mengambang di kawasan bendung tambak Lulang, Desa Ploso, Kecaman Jati, Kudus.
Pencarian terhadap korban dilakukan selama tiga hari bahkan pihak BPBD Kudus membuat posko di tepi Sungai Gelis guna memudahkan pencarian. Menurut Kasi Kedaruratan BPBD Kudus Ahmad Munaji, pada hari ketiga pencarian dimulai pukul 7.00 WIB. Para relawan terbagi dalam beberapa kelompok pencarian ada yang menyisir mengunakan perahu karet dan ada yang menyusuri sungai.
"Pada pukul 14.30 WIB tim menemukan titik terang sehingga untuk memudahkan pencarian meminta pintu air bendung tambak Lulang dibuka untuk mengurangi debit air. Saat dibuka itulah sekitar pukul 15.00 WIB jenazah terlihat mengambang yang kemudian dievakuasi ke atas bendung", ujarnya, Minggu (5/2).
Jenazah yang ditemukan dalam kondisi masih utuh tersebut langsung dibawa ke RSUD dr Loekmono Hadi untuk di visum. Dimana pihak keluarga menyatakan jika jenazah yang ditemukan merupakan anggota keluarganya, sehingga langsung diminta untuk dibawa pulang kerumah.
"Malam tadi sekitar pukul 20.00 WIB dimakamkan", imbuh Munaji seperti dilaporkan Kontributor Elshinta, Sutini, Senin (6/2).
Untuk kronologis korban tenggelam ketika menolong Hisyamul Umar Wijaya (10) yang tidak kuat menahan derasnya air saat mandi. Kedua anak ini akhirnya terseret air dan tenggelam sementara empat anak lainnya masing-masing Brian (10), Kevin (12), Fadli (11) dan Rizki (12) selamat karena berada di tempat yang dangkal saat mandi.
Pihaknya mendapatkan informasi adanya anak tenggelam pada Jumat (3/2) sekitar pukul 14.30 WIB. Saat itu warga mendengar teriakan anak-anak dari pinggir sungai. Warga akhirnya menemukan Hisyamul Umar Wijaya dalam kondisi meninggal dunia dan tersangkut diantara akar pohon bambu di Desa Glantengan, Kecamatan Kota.
Sementara itu ayah korban Maslikan sempat meminta tim relawan menyisir lokasi kejadian saat anaknya tenggelam karena mempunyai firasat anaknya berada di kawasan tersebut. Bahkan sempat pula mengelar ritual di sungai agar anaknya segera ditemukan.