Elshinta.com - Pemerintah Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, mendapatkan alokasi minyak goreng sebanyak 3.360 liter dalam rangka menstabilkan harga di tingkat pedagang di wilayah ini.
Kepala Bidang Perdagangan, Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kulon Progo Endang Zulywanti di Kulon Progo, Senin, mengatakan dari 3.360 liter itu didistribusikan dalam beberapa tahap.
"Tahap pertama didistribusikan sebanyak 880 liter kepada 10 pedagang Pasar Wates. Kami berharap adanya distribusi minyak goreng kepada pedagang dapat menstabilkan harga," kata Endang.
Ia mengatakan pendistribusian Minyakita oleh Kementerian Perdagangan (Kemendag) melalui Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) DIY pada tahap pertama di Pasar Wates berlangsung pada 17 Februari 2023 lalu.
"Sebanyak 10 pedagang Pasar Wates mendapatkan 28 karton. Setiap karton berisi 12 kemasan atau 12 liter," katanya.
Ia mengatakan setiap pembelian, masyarakat tidak perlu menyertakan Kartu Tanda Penduduk (KTP). Namun, maksimal pembelian 2 liter per hari. Pedagang juga sudah menandatangani pakta integritas terkait jual beli Minyakita.
"Pedagang tidak boleh menjual kepada konsumen perorangan lebih dari dua liter per hari. Harapannya semua masyarakat mendapatkan minyak sesuai harga eceran tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah," katanya.
Lebih lanjut, Endang mengatakan minyak goreng di Kulon Progo tidak langka, hanya saja harganya mengalami kenaikan. Untuk menstabilkan harga tersebut digelontorkannya Minyakita.
Selain Pasar Wates, minyak goreng akan dijual di Pasar Wates, Pasar Bendungan, Pasar Sentolo Lama, Pasar Nanggulan dan Pasar Galur. Saat ini, petugas dari Disdagin melakukan pendataan pedagang yang mau menjual Minyakita.
"Kemampuan pedagang pasar itu berbeda-beda. Sehingga kami melakukan pendataan pedagang yang mau menebus Minyakita," katanya.
Untuk itu, Disdagin Kulon Progo juga menyarankan kepada masyarakat agar membeli minyak goreng dengan merek lain yang tersedia di pasaran. Selain itu, tidak melakukan aksi borong minyak.
"Jangan panik, dan jangan melakukan aksi borong minyak goreng. Stok minyak goreng di Kulon Progo aman," katanya.
Pedagang angkringan di Sentolo Sumiyati mengatakan minyak goreng itu mudah didapat, hanya saja harganya mahal.
Minyakita di pedagang kelontong Rp18 ribu per liter dari biasanya Rp14 ribu per liter.
"Minyakita itu merek minyak goreng paling murah, sedang merek lain lebih mahal lagi," katanya.