Elshinta.com - Sebanyak 14 badan usaha milik desa (BUMDes) dari 14 desa yang ada di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah mendapatkan pelatihan dari PT Djarum. Hal ini dimaksudkan untuk mendorong pertumbuhan perekonomian masyarakat pedesaan.
Deputy General Manager Corporate Communications PT Djarum, Achmad Budiharto mengatakan BUMDes merupakan salah satu cara yang efektif dalam menumbuhkan perekonomian masyarakat pedesaan bila badan usaha tersebut dikelola dengan baik. Untuk itu, sejak 2019, perusahaan aktif memberikan pelatihan dan pendampingan bagi para pengurus BUMDes, khususnya yang berlokasi di wilayah Kudus, Jawa Tengah.
“BUMDes merupakan salah satu aktor strategis dalam peningkatan kesejahteraan masyarakat melalui badan usaha yang dikelola para warga desa. Untuk itu, sejak 2019, PT Djarum aktif memberikan pelatihan bagi pengurus BUMDes guna memantapkan kelembagaan, mengeksekusi rencana bisnis, sampai membuat laporan keuangan yang akuntabel dan sesuai standar sehingga pada akhirnya BUMDes tersebut dapat menghadirkan manfaat yang maksimal bagi para warga desa,” ujarnya di sela-sela pembukaan pelatihan di Wisma Djarum Ploso Kudus seperti dilaporkan Kontributor Elshinta, Sutini.
Pelatihan digelar selama enam hari yang diselenggarakan setiap akhir pekan mulai dari Sabtu (4/2) hingga Minggu (19/2) yang melibatkan 14 desa dari enam kecamatan yakni: Desa Soco, Ternadi & Cendono (Kecamatan Dawe), Desa Peganjaran, Dersalam & Gondangmanis (Kec. Bae), Desa Kaliputu (Kec. Kota), Desa Kirik, Mejobo, & Payaman (Kec. Mejobo) Desa Hadipolo, Honggosoco, & Klaling (kec. Jekulo) dan Desa Tanjung Karang (Kec. Jati).
Peserta juga mendapatkan beragam materi mulai dari pemetaan potensi desa, pembuatan analisis kelayakan bisnis, sampai pembuatan program kerja (business plan). Pada hari terakhir pelatihan, peserta bersama-sama membahas rancangan AD/ART lalu serentak mendaftarkan nama BUMDes ke Kemendesa secara daring.
Ema Widiastuti, salah satu peserta dari Desa Klaling, Kecamatan Jekulo, menyatakan pentingnya materi tentang pemetaan potensi desa. "Banyak potensi desa yang tergali dalam pelatihan ini, untuk selanjutnya akan kami rancang sebagai rencana usaha BUMDes ke depan," ujarnya.
Pelatihan ini juga diramaikan dengan lapak dari beberapa BUMDes dampingan PT Djarum, dalam tajuk “Lapak BUMDes Kudus”. Enam BUMDes, yakni BUMDes Pedawang, Tumpangkrasak, Panjang, Wonosoco, Krandon, dan Japan menjajakan produk-produk unggulan masing-masing.
Pelatihan ini adalah yang ketujuh semenjak dimulainya program pengembangan BUMDes di Kabupaten Kudus pada 2019 lalu. Dari total 75 BUMDes di Kabupaten Kudus saat ini, 49 di antaranya telah mendapatkan pelatihan tentang pengembangan BUMDes dari PT Djarum. Bahkan, pada 2022, sebanyak 27 BUMDes yang didampingi PT Djarum berhasil memiliki sertifikat badan hukum.