Elshinta.com - Sebanyak 100 peserta pengelola wisata, perhotelan, dan pengelola desa wisata se Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah diberikan sosialisasi Tanda Daftar Usaha Pariwisata (TDUP) dan pelatihan penginputan kunjungan wisata melalui website ke aplikasi Silajuwita oleh Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Kabupaten Boyolali. Kegiatan digelar selama dua hari bertempat di Aula Bungalow Selo, Desa Samiran, Kecamatan Selo Boyolali.
Kepala Disporapar Kabupaten Boyolali, Supana, di sela kegiatan mengatakan, dengan melalui aplikasi Silajuwita, sistem pelaporan kunjungan wisata di Boyolali bisa terdeteksi dari data tiap bulannya. Hal tersebut dilakukan dalam rangka untuk pertimbangan kebijakan pemerintah di sektor pariwisata.
“Kita akan berikan teori dan nanti mempraktekan untuk aplikasi. Sehingga nanti, di kantor kami akan terkonek dengan para pengelola pariwisata di semua sektor. Sehingga akan sangat terukur dalam rangka untuk kebijakan bupati guna mengembangkan pariwisata di Boyolali yang sedang menggeliat,” kata Supana seperti dilaporkan Kontributor Elshinta, Sarwoto, Rabu (22/2).
Terkait sosialisasi tentang TDUP, Supana mengatakan, tidak dipungkiri di lereng Gunung Merapi dan Merbabu muncul destinasi wisata baru setiap bulan. Oleh karenanya, sebagai langkah untuk mengetahui jumlah destinasi wisata maka para pengelola destinasi wisata dihimbau untuk segera dilengkapi dengan ijin resmi dari pemerintah.
“Sektor pariwisata diharapkan bisa memberikan tambahan PAD. Secara multiefek juga memberikan peningkatan perekonomian bagi masyarakat sekitar. Jadi kita selalu memberikan edukasi kepada para pengelola destinasi dari sisi safety pengamanan dan dari sisi perijinan serta pelaporan,” kata Supana.
Kedepan, kata supana, para pengelola destinasi wisata bisa memenuhi persyaratan perijinan, standarisasi, sisi kenyamanan, keindahan, sisi sapta pesona kemudian akan menarik wisatawan sebanyak banyaknya masuk Boyolali dan akhirnya akan menambah PAD dan secara ekonomi akan mendongkrak perekonomian masyarakat.
Sementara, salah satu peserta, pengelola Desa Wisata Lencoh, Subagyo menyambut baik atas pelatihan dan sosialisasi tersebut.
“Adanya pelatihan ini adalah sangat dinanti-nanti oleh kelompok-kelompok wisata yang ada di kecamatan Selo khususnya dan umumnya pada Kabupaten Boyolali. Artinya dengan berbagai macam pelatihan sangat diperlukan untuk pemberdayaan dan menambah ilmu dari pengelola wisata di Kecamatan Selo serta di Kabupaten Boyolali,” ungkapnya.
Dia juga berharap, pelatihan tersebut dapat membangun manajemen konsep pelaporan yang lebih handal, untuk administrasi dan sistem pemasaran ataupun sistem pengelolaan di desa wisata dapat lebih handal.