Satgas Antipungli Polresta Malang OTT oknum pegawai BPN
Elshinta.com, Peras warga masyarakat yang mengurus surat tanah, W (45) ditangkap Satgas Antipungli Satreskrim Polresta Malang Kota di kantor ATR/BPN Kabupaten Malang Jawa Timur, Rabu (22/2). ASN yang menjadi kepala seksi tersebut ditangkap di ruang kerjanya saat melakukan transaksi.

Elshinta.com - Peras warga masyarakat yang mengurus surat tanah, W (45) ditangkap Satgas Antipungli Satreskrim Polresta Malang Kota di kantor ATR/BPN Kabupaten Malang Jawa Timur, Rabu (22/2). ASN yang menjadi kepala seksi tersebut ditangkap di ruang kerjanya saat melakukan transaksi.
“Benar Satreskrim Polresta Malang kota melakukan kegiatan tangkap tangan di kantor BPN Kabupaten Malang di Jalan Kawi, Kota Malang,” ujar Kasatreskrim Polresta Malang Kota AKP Bayu Febrianto Prayogo seperti dilaporkan Kontributor Elshinta, El-Aris.
Kegiatan tangkap tangan ini dilakukan setelah polisi menerima laporan dari masyarakat yang melaporkan dimintai uang oleh oknum tersebut.
“Dari penjelasan pelapor, dirinya hendak mengurus surat hak guna bangunan namun hampir 6 bulan surat tersebut tidak diketahui kapan selesainya. Kemudian pelapor menanyakan ke W, oknum BPN Kabupaten Malang,” ungkap Kasatreskrim.
Dan oknum ini memanfaatkan jabatannya dengan mengungkapkan jika mau pengurusan suratnya cepat maka ia harus menyiapkan uang Rp85 juta.
“Namun pelaku mengaku kalau ada uang Rp40 juta dan uang ini diserahkan ke pelaku. Merasa dirinya jadi korban kemudian lapor ke Polresta Malang kota yang kemudian direspon cepat dengan melakukan kegiatan tangkap tangan beserta uang sebesar Rp40 juta,” jelasnya.
Kemudian pelaku dibawa guna menjalani pemeriksaan lebih lanjut di Polresta Malang kota. “Hari itu juga kita langsung tahan,” imbuhnya.
Dan atas perbuatannya ini, pelaku dikenakan Pasal 12 huruf e UU RI No 20 Tahun 2001 Atas Perubahan UU RI No 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi. “Ancaman minimal 4 tahun oenjara, maksimal 20 tahun penjara dan denda minimal 200 juta dan denda maksimal Rp1 milyar,” tandasnya.