Ahli Gizi tidak anjurkan kental manis gantikan susu

Elshinta
Jumat, 24 Februari 2023 - 23:59 WIB | Editor : Widodo | Sumber : Antara
Ahli Gizi tidak anjurkan kental manis gantikan susu
Ilustrasi susu kental manis. (Shutterstocks)

Elshinta.com - Guru Besar di bidang Gizi Masyarakat dan Sumberdaya Keluarga Institut Pertanian Bogor Prof. Dr. Ir. Ali Khomsan, MS, tidak menganjurkan konsumsi kental manis sebagai pengganti susu.

“Saya sangat tidak menganjurkan kental manis untuk diberikan kepada bayi atau anak-anak, bagi orang dewasa pun tidak terlalu baik,” kata Ali saat dihubungi ANTARA di Jakarta, Jumat (24/2).

Kental manis atau dikenal sebagai susu kental manis (SKM), menurut Ali, mengandung susu yang diuapkan sehingga menjadi lebih kental. Susu yang diuapkan itu mendapat tambahan kandungan gula dan karbohidrat yang sangat tinggi sehingga membuat kental manis tidak baik dijadikan asupan gizi untuk bayi dan anak-anak.

“Ini ibarat kita membohongi anak-anak kita karena memang bentuknya seperti susu dan rasanya enak, namun, bila rutin mengonsumsi risiko obesitas pasti terjadi,” kata Ali.

Ali menyebut kandungan susu pada kental manis sangat minim. Komposisi kental manis 60 persen di antaranya adalah karbohidrat yang terbentuk dari gula dan 30 persen sisanya adalah lemak.

Sementara susu formula, baik yang berbentuk cair maupun bubuk, mengandung kalsium dan protein yang sangat tinggi. Gizi baik pada susu yang sesungguhnya, yang sangat dibutuhkan untuk pertumbuhan bayi dan anak-anak, tidak ditemukan pada kental manis.

Ali menyebut kegunaan kental manis hanya sebagai penambah rasa, seperti taburan pada minuman atau makanan, bukan sebagai pengganti susu.

“Ini sebetulnya hanya untuk penambah selera saja,” kata Ali menambahkan.

Obesitas, yang bisa terjadi akibat konsumsi gula yang berlebihan, mempunyai dampak buruk terhadap tumbuh kembang dan kesehatan anak, termasuk aspek perkembangan psikososial.

Anak obesitas berpotensi mengalami berbagai penyakit yang menyebabkan kematian antara lain penyakit kardiovaskular, jantung, hingga diabetes melitus, selain bisa menjadi korban perundungan di sekolah maupun lingkungan sosial lainnya.

Seorang bayi berusia satu tahun empat bulan asal Bekasi, Jawa Barat, baru-baru ini menjadi perbincangan karena memiliki berat badan mencapai 27 kilogram akibat sering diberi kental manis oleh orang tuanya.

Berdasarkan pasal 67 ayat 2 Peraturan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Nomor 20 Tahun 2021 tentang Perubahan Atas Peraturan BPOM Nomor 31 Tahun 2018 tentang Label Pangan Olahan, pelaku usaha dilarang mencantumkan pernyataan/visualisasi yang menggambarkan susu kental dan analognya disajikan sebagai hidangan tunggal berupa minuman susu dan sebagai satu-satunya sumber gizi. Aturan itu juga melarang pelaku usaha memuat pernyataan/visualisasi yang semata-mata menampilkan anak di bawah usia 5 tahun pada susu kental dan analognya.

DISCLAIMER: Komentar yang tampil sepenuhnya menjadi tanggungjawab pengirim, dan bukan merupakan pendapat atau kebijakan redaksi Elshinta.com. Redaksi berhak menghapus dan atau menutup akses bagi pengirim komentar yang dianggap tidak etis, berisi fitnah, atau diskriminasi suku, agama, ras dan antargolongan.

Baca Juga

 
Demi pulih dari stroke, pria asal Bekasi ini akan jalan kaki Yogya-Bandung 
Selasa, 06 Juni 2023 - 19:08 WIB

Demi pulih dari stroke, pria asal Bekasi ini akan jalan kaki Yogya-Bandung 

Elshinta.com, Para penyandang stroke yg sedang berjuang meraih kepulihannya, agar terus bersemangat...
Peringati Customers Day, RSUD Kudus hibur pasien anak dengan badut Doraemon
Selasa, 06 Juni 2023 - 18:11 WIB

Peringati Customers Day, RSUD Kudus hibur pasien anak dengan badut Doraemon

Elshinta.com, Suasana berbeda terlihat di Rumah Sakit Umum daerah (RSUD) dr. Loekmono Hadi Kudus Jaw...
 Mudahkan akses yankes, Kudus punya rumah sakit baru bertaraf internasional
Selasa, 06 Juni 2023 - 16:45 WIB

Mudahkan akses yankes, Kudus punya rumah sakit baru bertaraf internasional

Elshinta.com, Pelayanan kesehatan yang berkualitas dan lengkap menjadi salah satu fokus Pemerintah K...
RUU Kesehatan lindungi ibu sejak awal siklus reproduksi
Selasa, 06 Juni 2023 - 12:13 WIB

RUU Kesehatan lindungi ibu sejak awal siklus reproduksi

Elshinta.com, Kepala Biro Komunikasi dan Pelayan Publik Kementerian Kesehatan RI Siti Nadia Tarmizi ...
Seorang anak asal Malaysia diduga keracunan vape
Selasa, 06 Juni 2023 - 10:25 WIB

Seorang anak asal Malaysia diduga keracunan vape

Elshinta.com, Seorang anak berusia dua tahun di Bera, Pahang, Malaysia, terpaksa dilarikan ke rumah ...
Kemenkes melakukan Stimulasi kognitif cegah demensia pada calon haji lansia
Selasa, 06 Juni 2023 - 10:09 WIB

Kemenkes melakukan Stimulasi kognitif cegah demensia pada calon haji lansia

Elshinta.com, Kementerian Kesehatan RI melakukan pendekatan stimulasi kognitif untuk mengatasi penya...
Dokter ungkap efek diabetes pada wanita bisa lebih buruk dari pria
Senin, 05 Juni 2023 - 01:11 WIB

Dokter ungkap efek diabetes pada wanita bisa lebih buruk dari pria

Elshinta.com, Dokter spesialis penyakit dalam konsultan endokrin metabolik diabetes Prof. Dr. dr. S...
Aktivitas fisik penting agar tetap bugar seiring bertambahnya usia
Minggu, 04 Juni 2023 - 11:50 WIB

Aktivitas fisik penting agar tetap bugar seiring bertambahnya usia

Elshinta.com, Aktivitas fisik merupakan salah satu hal yang penting agar tubuh tetap fit seiring ber...
Dokter sebut cabut gigi tidak berhubungan dengan kerusakan saraf mata
Sabtu, 03 Juni 2023 - 04:07 WIB

Dokter sebut cabut gigi tidak berhubungan dengan kerusakan saraf mata

Elshinta.com, Dokter gigi dari Rumah Sakit Siloam Labuan Bajo drg Ridwanto Congga mengatakan cabut g...
Penerima vaksinasi COVID-19 dosis penguat capai 68,85 juta jiwa
Jumat, 02 Juni 2023 - 19:43 WIB

Penerima vaksinasi COVID-19 dosis penguat capai 68,85 juta jiwa

Elshinta.com, Satuan Tugas Penanganan COVID-19 mencatat warga Indonesia penerima vaksinasi COVID-19 ...

InfodariAnda (IdA)