Elshinta.com - Pembangunan jalan tol Solo – Jogja masih terus dikebut. Menteri Keuangan RI Sri Mulyani dan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono meninjau proyek jalan tol tersebut, didampingi Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Senin (27/2). di Gerbang Tol Colomadu, Karanganyar JawaTengah.
Hadir pula sejumlah kepala daerah dalam peninjauan oleh Menteri tersebut.Kepala Daerah yakni Walikota Surakarta Gibran Rakabuming Raka, Wakil Bupati Boyolali Wahyu Irawan, Bupati Karanganyar Juliyatmono, dan Bupati Klaten Sri Mulyani.
Menkeu Sri Mulyani menjelaskan, selaku pengelola APBN memiliki komitmen untuk terus mendukung percepatan penyelesaian proyek jalan tol tersebut yang merupakan salah satu proyek strategis nasional (PSN) yang memiliki peran penting bagi masyarakat, kesejahteraan dan perekonomian. Salah satu penggunaan APBN yakni pembebasan lahan bagi masyarakat yang terkena proyek jalan tol ini sebesar Rp 5,902 triliun. Selain itu, APBN juga mendukung proyek ini melalui penyertaan modal negara (PMN) dari APBN ke BUMN Adhi Karya sebesar Rp 1, 401 triliun.
"Jadi dalam hal ini Adhi Karya mendapatkan PMN Rp 1,401 triliun harus ada kontrak kinerja mengenai proyek dimana lokasinya dan berapa anggarannya, sehingga kita bisa bersama Kementerian BUMN melakukan monitoring.” kata Sri Mulyani seperti dilaporkan Kontributor Elshinta, Sarwoto.
Sementara itu, Menteri Basuki Hadimuljono mengatakan, dipilihnya pembangunan proyek jalan tol Solo – Jogja ini karena Kawasan Joglosemar merupakan segitiga emas Jawa Tengah dan Yogyakarta, dimana sekitar 25 ribu per hari kendaraan melewati jalur Kartasura – Yogyakarta. Di sisi lain, pihaknya berharap sebelum lebaran pembebasan lahan tahap I sudah selesai, dimana hingga saat ini pembebasan lahan sampai dengan Klaten sudah mencapai 94 dan 74 persen pada triwulan pertama 2023.
“Kalau itu selesai tanahnya, progress fisiknya sudah 49 persen sehingga tinggal 51 persen, Insyaallah Desember selesai.” bebernya.
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo yang mendampingi kedua Menteri tersebut mengapresiasi dengan pemberian uang ganti untung kepada masyarakat yang terkena proyek pembebasan lahan pembangunan jalan tol Solo – Jogja.
“Ya ganti untung ada yang jadi kos-kosan, ada yang jadi rumah, ada yang jadi sawah bahkan tiga kali, bahkan ada bondo desonya [harta desanya] tadi malah sampai tiga kali lipat menurut saya bagus itu.” ungkapnya.
Sebagai informasi, wilayah Kabupaten Boyolali yang terkena pembebasan lahan proyek jalan tol sepanjang 90, 57 kilometer ini ada sembilan desa. Lima desa di Kecamatan Banyudono yakni Desa Batan, Banyudono, Jembungan, Kuwiran dan Sambon. Kemudian empat desa di Kecamatan Sawit yaitu Desa Guwokajen, Bendosari, Jatirejo dan Kateguhan.