Elshinta.com - Ketinggian air banjir mencapai 1 meter merendam rumah-rumah di Desa Jatiwetan, Kecamatan Jati Kudus, para pengungsi semakin bertambah di balai Desa Jati Wetan. Saat ini ada sebanyak 151 jiwa terdiri dari lansia, perempuan dan anak-anak.
Salah satu pengungsi Sri warga Dukuh Tanggulangin RT 3 RW 4 mengaku mengungsi sejak Minggu (5 /3) kemarin, karena air di dalam rumahnya semakin tinggi, bahkan sudah mencapai sedada orang dewasa. Dimana rumahnya berada di dataran rendah, sehingga untuk aktivitas sudah tidak bisa dilakukan.
Ia bersama suami dan anaknya mengungsi Ke balai desa serta sudah mengamankan barang-barang berharga dinaikkan ke tempat yang lebih tinggi. "Saya mengungsi kesini sudah kesekian kalinya karena banjir tidak surut-surut", katanya seperti dilaporkan Kontributor Elshinta, Sutini, Senin (6/3).
Sri juga menyampaikan anaknya sudah beberapa hari tidak sekolah sebab SD 3 Jati Wetan juga terendam banjir. Anak-anak ini terpaksa tidak bisa ikut PTS (Penilaian Tengah Semester).
Senada, Yuni Warga Dukuh Barisan juga mengaku sudah mengungsi sejak 4 hari lalu bersama keluarganya. Mereka mengungsi karena ketinggian air banjir di rumahnya sudah selutut dan akses jalan keluar masuk desa sudah sulit dilalui.
Disampaikan, para pengungsi untuk kebutuhan sehari-hari selama di pengungsian sudah cukup, meski demikian para pengungsi berharap air segera surut dan mereka bisa pulang serta beraktivitas seperti warga lainnya.
Sementara itu, data BPBD kabupaten Kudus per tanggal 7 Maret terdapat pemgungsi 583 jiwa yang terdiri dari warga Desa Gulang, warga Desa Payaman, warga desa Jati Wetan, warga desa Tanjungkarang, dan warga Desa Karangrowo. Sedangkan untuk warga yang terdampak ada sebanyak 25.786 jiwa dan sawah yang tergenang banjir ada sebanyak 5.384 hektar.