Elshinta.com - Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Bali, Tjokorda Bagus Pemayun mengatakan bahwa Tim Satgas Pariwisata Bali yang dibentuk untuk menangani berbagai permasalahan khususnya di sektor pariwisata mulai bekerja dan menjalankan tugasnya pada Maret 2023.
Pernyataan tersebut disampaikan Tjokorda Bagus Pemayun dalam acara temu media, Selasa (7/3). Dengan demikian maka diharapkan dengan terbentuknya Tim Satgas Pariwisata maka destinasi wisata di Bali kedepannya akan berkualitas, berkelanjutan dan bermartabat.
“Secara umum tugas pokok dari Satgas (Tim Satgas Pariwisata) ini adalah bagaimana melihat tata kelola pariwisata berbudaya Bali sesuai dengan Peraturan Gubernur Nomor 28 dan Peraturan Daerah Nomor 5,” kata Tjokorda Bagus Pemayun, Selasa (7/3).
Ia menegaskan, bahwa Satgas Pariwisata ini dibentuk bukan hanya mengurus terkait berbasis permasalahan wisatawan asing atau orang asing saja.
Namun Tim Satgas Pariwisata juga akan mengurus masalah aturan-aturan yang ditaati oleh komponen-komponen pariwisata sesuai dengan ikrar yang dibuat Pemerintah Provinsi Bali beberapa waktu lalu.
“Bulan ini (Maret 2023) sudah jalan setelah rapat dan tanda tangan pimpinan selesai, besok kita mulai. Semuanya saya libatkan juga pada asosiasi pariwisata dari, Asita, PHRI kira-kira ada 20 instansi (Tim Satgas Pariwiata),” jelasnya seperti dilaporkan Kontributor Elshinta, Eko Sulestyono, Rabu (8/3).
Tim Satgas Pariwisata juga akan mengurusi masalah Warga Negara Asing (WNA) termasuk seputar pemberitaan terkait WNA di Bali yang belakangan dinilai sudah luar biasa dan menjadi atensi atau perhatian bagaimana mengarahkan pariwisata di Bali selanjutnya.
“Kita mau lihat case to case karena memang hampir 2,5 tahun Bali tidak dikunjungi dan 2,5 tahun wisatawan mandek dirumahnya begitu kran dibuka seperti banyak yang masuk. Tentu kita harus mengatur itu,” tambahnya.
“Satgas (Pariwisata) langsung dibawah (koordinasi) Kadis (Kepala Dinas Pariwisata). Pengawasannya langsung diserahkan ke masing-masing kompenan yang menangani,” pungkasnya.