Elshinta.com - Perayaan puncak peringatan hari lahir (Harlah) 1 Abad Nahdlatul Ulama (NU) tingkat Kabupaten Majalengka, Jawa Barat berlangsung semarak dan meriah, Sabtu (11/3).
Kegiatan yang dipusatkan di Alun-alun Talaga ini menghadirkan kegiatan spektakuler dengan dihadiri keluarga besar KBNU Majalengka serta para tamu kehormatan lainnya.
Suasana semakin meriah ketika Haddad Alwi yang merupakan penyanyi papan atas bernuansa religi tampil memukau para warga Nahdliyin Majalengka. Warga NU Majalengka langsung menyemut di arena panggung sembari mengikuti lirik lagu salawat yang dilantunkan penyanyi yang meledak dengan album paling larisnya, Cinta Rasul.
Selain suguhan gema salawat acara juga diisi dengan kirab merah putih, panggung rakyat, tawasul dan tahlil serta Majalengka bermunajat pada malam hari.
Acara yang dihadiri ratusan para alim ulama dan para habaib dari berbagai daerah juga dihadiri Bupati Majalengka Karna Sobahi, Rais Syuriyah PBNU KH Musthofa Aqil Siroj, artis papan atas Hadad Alwi, Ketua PWNU Jawa Barat, KH Juhadi Muhamad serta para elit lainnya.
Rais Syuriyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Musthofa Aqil Siroj dalam tausyiahnya menuturkan, bangsa dan negara ini bisa berdiri kokoh hingga saat ini, salah satunya berkat kehadiran NU yang senantiasa menjaga dan merawat NKRI sampai mati. Dari mulai zaman penjajahan, orde lama, orde baru hingga Reformasi seperti sekarang ini.
"Ketika memasuki masa orde baru, NU itu terkesan dizalimi oleh penguasa kala itu. Namun warga NU tidak melakukan pemberontakan karena hal itu dilarang oleh agama. Tapi NU melakukan strategi hijrah sebagaimana dilakukan Nabi Muhamad SAW saat hijrah dari Kota Mekah ke Kota Madinah. Alhamdulillah, pola ini berhasil, dan NU sampai detik ini eksistensinya masih tetap dirasakan manfaatnya oleh seluruh umat,"papar pengasuh Pondok Pesantren Kempek Cirebon di hadapan ribuan warga.
Sedangkan KH Musthofa mengakhiri ceramahnya dan berpesan kepada seluruh warga Nahdliyin, agar senantiasa berbuat baik pada siapapun dan tidak memusuhinya. Kendati bangsa ini berbeda secara agama, suku maupun etnis. Hal sejalan dengan apa yang dilakukan Nabi Muhamad SAW ketika memimpin umat Islam pada saat itu.
"Zaman nabi itu ada ada kaum Yahudi, Nasrani dan tidak beriman. Namun nabi tidak pernah memusuhi mereka atau memeranginya, sepanjang mereka tidak mengganggu umat Islam. Begitu pula saat ini, kita warga NU harus seperti itu, di tengah beragam perbedaan yang saat ini dipersatukan dalam bingkai Bhineka Tunggal Ika," pungkasnya.
Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Provinsi Jawa Barat KH Juhadi Muhamad menambahkan, memasuki Abad ke-2 NU, ada beberapa langkah agar organisasi ini agar terus maju dan memberikan manfaat bagi umat.
"Ada tiga langkah yang harus dilakukan, pertama,harus melakukan perubahan dalam segala hal. Baik itu dilakukan warga NU maupun secara kelembagaan.
Kedua, Struktur Keilmuan. Penting bagi warga NU untuk terus meningkatkan kapasitas Sumber Daya Manusia (SDM) dalam
segala bidang kehidupan baik bidang ekonomi, teknologi, sosial, kesehatan, dll. Sehingga NU terus bisa berkontribusi nyata bagi bangsa dan negara ini, sesuai dengan keilmuan yang dimiliki."
Terakhir kata dia warga NU harus memiliki lembaga baik formal dan non formal. Aset ini harus dimiliki sebagai sarana untuk syiar NU lebih menggema lagi, kata mantan Ketua PCNU Kabupaten Indramayu ini
Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Majalengka KH Dedi Mulyadi menuturkan, peringatan puncak 1 Abad NU Kabupaten Majalengka di Kecamatan Talaga ini, dalam rangka menyapa masyarakat Majalengka di wilayah selatan akan penting Islam Ahlussunnah wal Jama'ah Rahmatan Lil alamin.
Menurut pengasuh Pondok Pesantren Darul Atqiya Maja ini, PCNU sangat berkepentingan secara keseluruhan untuk menjaga rasa aman dan nyaman bagi segenap lapisan masyarakat. NU saat ini akan selalu menjaga dan merawat NKRI dari berbagai rongrongan atau gangguang yang akan memecah persatuan dan kesatuan.
"NU saat ini sudah berusia 1 Abad dan memasuki Abad ke-2 dan sudah matang dalam segala hal. Komitmen NU sebagai benteng NKRI sejak masa kemerdekaan hingga saat ini, telah membuktikan membawa banyak kemaslahatan untuk umat dan masyarakat Indonesia. Kedepan kami akan terus berupaya keras menjaga hal ini, dan membawa NU lebih maju dan bermaslahat lagi dari saat ini," katanya.
Bupati Majalengka Karna Sobahi menuturkan, memasuki abad kedua ini, NU Majalengka diharapkan semakin tumbuh semakin kokoh, menjadi teladan dalam keberislaman, toleransi, hingga menjaga persatuan, dan mengikuti perkembangan zaman.
"Kami Pemkab Majalengka sangat berterimakasih kepada NU yang telah bersinergi dengan pemerintah daerah dalam menjalankan tugas dan kewajibannya. Kami pun mengapresiasi upaya NU yang ikut membangun peradaban Indonesia bahakan dunia sebagai organisasi Islam terbesar," ujarnya seperti dilaporkan Kontributor Elshinta, Enok Carsinah.
Bahkan lanjut dia, NU saat ini menjadi benteng utama dalam menjaga ketahanan masyarakat menghadapi beragam tantangan seperti pandemi, gerakan radikal, termasuk politik identitas dan ekstrimisme.