Kembali aksi, Partai Buruh tolak pengesahan Perppu Ciptaker jadi UU

Elshinta
Senin, 13 Maret 2023 - 20:17 WIB | Penulis : Sigit Kurniawan | Editor : Sigit Kurniawan | Sumber : Radio Elshinta
Kembali aksi, Partai Buruh tolak pengesahan Perppu Ciptaker jadi UU
Sumber foto: ME Sudiono/elshinta.com.

Elshinta.com - Partai Buruh melakukan unjuk rasa serentak di berbagai kota menjadi hari ini Senin (13/3). Ini lebih cepat dari rencana semula, yang akan diselenggarakan pada tanggal 14 Maret 2023. Demikian disampaikan Presiden Partai Buruh, Said Iqbal.

“Kemungkinan besar Sidang Paripurna DPR RI untuk mengesahkan Perppu Omnibus Law Cipta Kerja menjadi Undang-Undang akan dimajukan tanggal 13 Maret 2023,” kata Said Iqbal menjelaskan alasan mengapa pihaknya mempercepat pelaksanaan aksi unjuk rasa menjadi hari ini.

“Buruh tidak mau kecolongan untuk kedua kali. Berkaca seperti saat pengesahan Omnibus Law Cipta Kerja tahun 2020 lalu, di mana DPR RI tiba-tiba memajukan Sidang Paripurna dari jadwal semula,” lanjutnya.

Menurut Said Iqbal, di Jakarta, aksi dipusatkan di Depan DPR RI dan diikuti hampir seribu buruh yang berasal dari Jabodetabek. sementara itu, pada saat bersamaan, aksi juga akan dilakukan di ratusan kota industri besar yang ada di Indonesia. Misalnya di Bandung-Jawa Barat, Semarang-Jawa Tengah, Surabaya-Jawa Timur, Jogjakarta, Medan-Sumatera Utara, Aceh, Bengkulu, Lampung, Pekan Baru-Riau, Batam-Kepulauan Riau, Banjarmasin-Kalimantan Selatan, Samarinda-Kalimantan Timur, Makassar-Sulawesi Selatan, Morowali-Sulawesi Tengah, Ambon-Maluku, Ternate-Maluku Utara dan beberapa kota industri lainnya.

Adapun tuntutan utama yang akan disuarakan dalam aksi kali ini adalah menolak pengesahan UU Omnibus Law Cipta Kerja dalam Sidang Paripurna DPR RI. “Di mana dampak buruk omnibus law Cipta Kerja sudah dirasakan oleh buruh. Seperti kenaikan upah minimum yang kecil, outsourcing di semua jenis pekerjaan, kontrak berkepanjangan, PHK mudah, hingga pesangon murah,” ujar Said Iqbal.

Dia melanjutkan, tututan lain yang akan disuarakan adalah mendesak agar RUU Perlindungan Pekerja Rumah Tangga atau PPRT segera disahkan. Said heran, RUU PPRT yang diminta segera disahkan tidak kunjung disahkan. Tetapi giliran Omnibus Law Cipta Kerja yang ditolak keras kaum buruh, justru ngotot segera disahkan.

“DPR ini sebenarnya mewakili siapa? Mewakili rakyat kecil atau milik modal?” Gugat Said Iqbal.

Selain dua isu di atas, buruh juga menyuarakan penolakan terhadap RUU Kesehatan. Termasuk meminta dilakukan audit forensik penerimaan pajak negara dan copot Dirjen Pajak. 

“Di saat upah buruh murah akibat kebijakan Omnibus Law Cipta Kerja dan para petani yang kehidupannya semakin sulit akibat impor beras, justru pejabat negara terkesan hidup berfoya-foya.  Perilaku pejabat negara yang seperti ini menyakiti hati rakyat dan tidak menunjukkan empati di tengah kesulitan yang dialami rakyat,” ujarnya seperti dilaporkan Reporter Elshinta, ME Sudiono.

“Kami mendesak dilakukan audit forensik penerimaan pajak negara dan copot Dirjen Pajak,” tegasnya.

DISCLAIMER: Komentar yang tampil sepenuhnya menjadi tanggungjawab pengirim, dan bukan merupakan pendapat atau kebijakan redaksi Elshinta.com. Redaksi berhak menghapus dan atau menutup akses bagi pengirim komentar yang dianggap tidak etis, berisi fitnah, atau diskriminasi suku, agama, ras dan antargolongan.

Baca Juga

 
Miris! Warga seberangi sungai bawa jenazah karena tak punya jembatan
Selasa, 06 Juni 2023 - 18:35 WIB

Miris! Warga seberangi sungai bawa jenazah karena tak punya jembatan

Elshinta.com, Sejumlah warga di Pekon (Desa) Pemerihan, Kecamatan Bangkunat, Kabupaten Pesisir Barat...
Geruduk Gedung MA, PMIB dukung Ketua MA lawan mafia hukum
Senin, 05 Juni 2023 - 17:56 WIB

Geruduk Gedung MA, PMIB dukung Ketua MA lawan mafia hukum

Elshinta.com, Ratusan mahasiswa dan milenial yang tergabung dalam Pemuda Milenial Indonesia Bersatu ...
Aksi unjuk rasa `AMPG` warnai Rakernas Partai Golkar
Minggu, 04 Juni 2023 - 17:36 WIB

Aksi unjuk rasa `AMPG` warnai Rakernas Partai Golkar

Elshinta.com, Sejumlah masa aksi yang tergabung dalam gerakan Aliansi Masyarakat Peduli Golkar (AMPG...
 Pertahankan nilai sejarah, Pemkab Boyolali ziarah ke makam Ki Ageng Pandanaran
Rabu, 31 Mei 2023 - 22:34 WIB

Pertahankan nilai sejarah, Pemkab Boyolali ziarah ke makam Ki Ageng Pandanaran

Elshinta.com, Agenda rutin jelang peringatan Hari Jadi Kabupaten Boyolali, jajaran Forkopimda Kabupa...
Ribuan warga antusias ikuti baksos Walubi 
Rabu, 31 Mei 2023 - 17:05 WIB

Ribuan warga antusias ikuti baksos Walubi 

Elshinta.com, Untuk kesekian kalinya, DPP Perwalian Umat Budha Indonesia (Walubi) menggelar bakti so...
Biksu asal Thailand tiba di Klentheng Liong Hok Bio Magelang
Selasa, 30 Mei 2023 - 21:05 WIB

Biksu asal Thailand tiba di Klentheng Liong Hok Bio Magelang

Elshinta.com, Perlakuan istimewa kepada para bhiku ini, merupakan bentuk penghormatan umat Budha di ...
Tips rayakan Festival Lampion Waisak 2023 di Candi Borobudur
Selasa, 30 Mei 2023 - 18:56 WIB

Tips rayakan Festival Lampion Waisak 2023 di Candi Borobudur

Elshinta.com, Hari raya Waisak yang dirayakan umat Buddha pada 4 Juni mendatang sekaligus menjadi ha...
Korban gigitan anjing rabies di Pulau Timor NTT jadi 20 orang
Selasa, 30 Mei 2023 - 17:56 WIB

Korban gigitan anjing rabies di Pulau Timor NTT jadi 20 orang

Elshinta.com, Korban gigitan anjing dan terinfeksi rabies di Pulau Timor tepatnya Desa Fenun, Kecama...
PMI Jawa Tengah apresiasi 1.407 orang donor darah secara sukarela
Selasa, 30 Mei 2023 - 16:56 WIB

PMI Jawa Tengah apresiasi 1.407 orang donor darah secara sukarela

Elshinta.com, Palang Merah Indonesia (PMI) Provinsi JawaTengah memberikan penghargaan kepada para D...
156 warga Nogoloit mengungsi pasca-kontak senjata TNI-Polri dengan KKB
Selasa, 30 Mei 2023 - 14:45 WIB

156 warga Nogoloit mengungsi pasca-kontak senjata TNI-Polri dengan KKB

Elshinta.com, Sebanyak 156 warga yang bermukim di Nogoloit terpaksa mengungsi ke Kenyam, ibu kota Ka...

InfodariAnda (IdA)