Elshinta.com - Perusahaan pialang PT Rifan Berjangka Financindo (RFB) Cabang Solo mengedukasi masyarakat terkait perdagangan berjangka komoditi (PBK) untuk meminimalikan risiko terjerumus pada investasi ilegal.

Kepala Cabang RFB Solo Petrus Lim di Solo, Rabu mengatakan kegiatan edukasi bertujuan untuk memberikan informasi terkait perlindungan nasabah dalam perdagangan berjangka komoditi.

"Dalam kegiatan ini, kami juga memberikan pelatihan bagaimana cara menganalisa harga di pasar sebagai panduan untuk bertransaksi," katanya.

Terkait edukasi, pihaknya telah melakukan pelatihan kepada sebanyak 50 orang dari para wakil pialang berjangka (WPB) dan calon WPB. Pada kegiatan edukasi tersebut pihaknya juga melibatkan Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti). Koordinator Bidang Perumusan Peraturan Perundang-undangan dan Pelayanan Hukum Bappebti Yovian Andri mengatakan dengan adanya edukasi diharapkan perdagangan berjangka komoditi dapat membawa manfaat bagi masyarakat.

"Selain itu, masyarakat dapat teredukasi dengan baik sehingga dapat terhindar dari penipuan berkedok investasi," katanya.

Terkait hal itu, pihaknya mencatat pada sepanjang tahun 2022 tidak sedikit pengaduan masyarakat terkait sektor tersebut.

"Sebagian besar pengaduan disebabkan adanya investasi ilegal seperti robot trading dan masih terdapat pelaku usaha yang tidak taat terhadap peraturan," katanya.

Berdasarkan data Bappebti total nilai transaksi PBK pada tahun 2022 secara nasional mengalami kenaikan di bursa berjangka. Ia mengatakan Bappebti melakukan pengawasan terhadap transaksi senilai Rp53.249,7 triliun dengan rata-rata transaksi setiap bulannya sebesar Rp4.437,5 triliun.

Total nilai transaksi pada tahun 2022 meningkat sebesar 116,7 persen dibandingkan tahun 2021 yang sebesar Rp24.569,3 triliun secara year on year (yoy) dan volume transaksi sebesar 14,4 juta lot.

Selanjutnya, untuk jumlah nasabah PBK yang aktif bertransaksi pada 2022 sebanyak 82.246. Sementara itu, Bulan Literasi PBK dimanfaatkan oleh Bappebti dan segenap pialang berjangka untuk memperluas pemahaman masyarakat terhadap peluang dan risiko produk derivatif berjangka. Ke depan, kegiatan ini akan dilakukan hampir di seluruh kota di Indonesia.