Top
Begin typing your search above and press return to search.

Pertahankan tradisi budaya Jawa, ratusan warga Tegalgiri, Boyolali gelar Sadranan di makam

Elshinta.com, Nguri uri dan mempertahankan tradisi budaya Jawa, ratusan warga di Dukuh Grogolan, Desa Tegalgiri, Kecamatan Nogosari, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah menggelar sadranan bersama.

Pertahankan tradisi budaya Jawa, ratusan warga Tegalgiri, Boyolali gelar Sadranan di makam
X
Sumber foto: Sarwoto/elshinta.com

Elshinta.com - Nguri uri dan mempertahankan tradisi budaya Jawa, ratusan warga di Dukuh Grogolan, Desa Tegalgiri, Kecamatan Nogosari, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah menggelar sadranan bersama, di lokasi pemakaman umum dukuh setempat. Sebelum melakukan tradisi sadranan, warga yang jumlahnya tak kurang dari 500 san orang itu, terlebih dahulu membersihan pemakaman mereka secara bersama sama.

Setelah melakukan kebersihan makam, mereka kembali ke makam mendoakan sanak saudara serta leluhurnya yang telah meninggal dunia.
Kemudian, setelah melakukan bersih bersih makam dan mendoakan sanak saudara dan para leluhurnya, mereka kembali ke lokasi makam menggelar doa bersama yang dipimpin tokoh agama.

Menurut keterangan tokoh agama desa setempat, Kusnan, kegiatan ini merupakan tradisi sadranan yang dilakukan warga Dukuh Grogolan serta warga perantauan.

“Acara seperti ini digelar setiap satu tahun sekali pada bulan Ruwah hitungan Jawa. Ini diikuti warga asli sini dan sebagian dari perantauan. Ini berbaur bersama sama mendoakan para saudaranya yang telah meninggal di makam ini,” katanya seperti dilaporkan Kontributor Elshinta, Sarwoto, Rabu (15/3).

Ia mengatakan, dengan doa bersama seperti ini, diharapkan hajat semua warga terkabul dan mereka yang sudah meninggal diterima oleh Alloh SWT,” jelas dia.

Ditambahkanya, kebersamaan ini merupakan wujud dari persatuan antar warga, dimana tidak lama lagi akan datang tahun politik.

“Jadi kita tetap wujudkan kesatuan dan persatuan antar warga, apalagi sebentar lagi kita bersama sama menemui tahun poltik. Kita harus dapat bersatu,” tambahnya.

Sementara itu, Gamma Wijaya anggota DPRD Boyolali Fraksi PDIP yang hadir dalam acara tradisi sadranan mengatakan, tradisi sadranan merupakan tradisi yang sudah dilakukan warga setiap tahunnya.

“Saat ini cukup meriah, sadranan kali ini warga membawa tumpengan berikut ayam ikung berjumlah 120 tumpeng. Dan yang tidak kalah menariknya, makan bersama sama warga dari perantauan, mereka terlihat cukup antusias,”kata anggota DPRD Boyolali, Gamma Wijaya.

Lebih lanjut, Gama mengatakan, selain melakukan tradisi sadranan, warga juga melakukan pemotongan 9 ekor kambing.

“Di sini memotong kambing juga, jumlahnya ada 9 ekor kambing. Setelah dipotong, daging tersebut dimasak dan makan secara bersama sama di tempat sadranan ini,” jelas dia.

Pihaknya, merespon sepenuhnya kegiatan masyarakat yang terjadi secara turun temurun. “Dengan kebersamaan seperti ini tentu membuat iklim ditengah tengah warga nampak sejuk dan menjaga persatuan antar warga di sini,” ujarnya.

Sumber : Radio Elshinta

Related Stories
Next Story
All Rights Reserved. Copyright @2019
Powered By Hocalwire