Salah pola asuh berisiko anak kurang gizi

Elshinta
Kamis, 16 Maret 2023 - 23:41 WIB | Editor : Widodo | Sumber : Antara
Salah pola asuh berisiko anak kurang gizi
Duta parenting Widya Pratiwi Murad saat pelayanan kesehatan di Puskesmas perawatan Geser Kecamatan Seram Timur, Kabupaten Seram Bagian Timur (SBT). ANTARA/HO-Pemprov Maluku

Elshinta.com - Duta Parenting Maluku Widya Pratiwi Murad mengemukakan kasus kurang gizi di Maluku tak hanya disebabkan oleh faktor ekonomi, tetapi juga oleh pola asuh yang salah dari orang tua.

"Faktor ekonomi tidak selalu menjadi penyebab anak kekurangan gizi. Pola asuh juga bisa menjadi penyebabnya," katanya melalui keterangan rilis yang diterima di Ambon, Kamis.

Hal itu diutarakannya saat menggelar pelayanan kesehatan di Puskesmas perawatan Geser Kecamatan Seram Timur, Kabupaten Seram Bagian Timur (SBT).

Ia menyebutkan sembilan dari 26 anak di kabupaten tersebut mengalami malnutrisi atau kekurangan gizi.

Menurutnya, pola asuh turut menentukan status gizi anak, hal itu terkait bagaimana orang tua melakukan pengawasan dalam tumbuh kembang anak mulai dari nol bulan, batita, balita hingga usia sekolah.

"Persoalan kekurangan gizi bukan hanya disebabkan ketidakmampuan orangtua menyediakan bahan pangan berkualitas, atau memastikan bahan pangan memenuhi standar gizi seimbang," ucapnya.

Hal tersebut sesuai dengan penelitian yang dilakukan Tim Pangan dan Gigi Persatuan Ahli Gizi Indonesia (Persagi) Jawa timur, Andriyanto SH Mkes, yang menunjukkan bahwa 48 persen penyebab anak kekurangan gizi adalah pola asuh yang salah.

Dijelaskannya, yang dimaksud kesalahan pola asuh meliputi pemahaman orang tua terhadap jenis-jenis kebutuhan gizi tepat untuk anak, jenis-jenis makanan yang diberikan, penanganan saat anak mengalami masalah makan dan gangguan kesehatan, kebersihan lingkungan, hingga kebiasaan hidup sehat dan makan makanan bergizi yang diajarkan pada anak.

Lebih lanjut dikatakannya, masih banyak orang tua yang belum paham gizi apa saja yang tepat untuk anak. Bahan makanan dan cara mengolah yang terkadang salah, hingga pemberian makanan yang tidak sesuai umur juga akan mempengaruhi penyerapan gizi pada anak hingga mereka mengalami kekurangan gizi.

Contohnya adalah pemberian ASI eksklusif yang masih diabaikan oleh sebagian ibu-ibu, makanan pendamping yang tidak sesuai umur dan tidak mengontrol perkembangan anak mereka. Hal ini kebanyakan terjadi pada orang tua pekerja yang tidak secara langsung merawat dan mengawasi perkembangan anak

Untuk itu pentingnya fungsi kontrol orang tua atas tumbuh kembang anak saat bermain bersama temannya.

Sebagai contoh, Fatur Aris Tamher, balita berusia lima tahun juga mengalami terlambat perkembangan.

Mengenai hal itu, Widya menyebut setiap orang tua pastinya punya rasa khawatir bila kemampuan si kecil terasa tertinggal dari anak-anak seusianya. Ada beragam keterlambatan perkembangan anak, termasuk bahasa, berpikir, sosial atau keterampilan motorik.

DISCLAIMER: Komentar yang tampil sepenuhnya menjadi tanggungjawab pengirim, dan bukan merupakan pendapat atau kebijakan redaksi Elshinta.com. Redaksi berhak menghapus dan atau menutup akses bagi pengirim komentar yang dianggap tidak etis, berisi fitnah, atau diskriminasi suku, agama, ras dan antargolongan.

Baca Juga

 
PIS koordinasi dengan KNKT dan KLHK terkait insiden kapal MT Kristin
Rabu, 29 Maret 2023 - 16:23 WIB

PIS koordinasi dengan KNKT dan KLHK terkait insiden kapal MT Kristin

Elshinta.com, PT Pertamina International Shipping (PIS) berkoordinasi dengan Komite Nasional Keselam...
Polri siapkan mudik gratis tujuan daerah Jawa Barat dan Jawa Timur
Rabu, 29 Maret 2023 - 16:11 WIB

Polri siapkan mudik gratis tujuan daerah Jawa Barat dan Jawa Timur

Elshinta.com, Polri menyiapkan mudik gratis bagi masyarakat Jakarta yang ingin pulang ke kampung hal...
DPRD minta aksi perang sarung di Surabaya perlu diidentifikasi kelompoknya
Rabu, 29 Maret 2023 - 13:48 WIB

DPRD minta aksi perang sarung di Surabaya perlu diidentifikasi kelompoknya

Elshinta.com, Pimpinan DPRD Kota Surabaya menyatakan untuk menuntaskan aksi perang sarung atau sarun...
Pos PGA sebut aktivitas vulkanik Gunung Karangetang mulai menurun
Rabu, 29 Maret 2023 - 13:24 WIB

Pos PGA sebut aktivitas vulkanik Gunung Karangetang mulai menurun

Elshinta.com, Kepala Pos Pengamatan Gunung Api Karangetang di Kabupaten Kepulauan Sitaro , Sulaw...
Pemkab Grobogan perkuat tanggul sungai untuk antisipasi banjir
Rabu, 29 Maret 2023 - 12:59 WIB

Pemkab Grobogan perkuat tanggul sungai untuk antisipasi banjir

Elshinta.com, Pemerintah Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah, bergerak cepat memperkuat tanggul Sungai T...
Pemkot Surabaya siapkan BUMD atur penataan jaringan kabel utilitas
Rabu, 29 Maret 2023 - 12:23 WIB

Pemkot Surabaya siapkan BUMD atur penataan jaringan kabel utilitas

Elshinta.com, Pemerintah Kota Surabaya, Jawa Timur menyiapkan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) yang s...
Pemkab Biak upayakan tiga kampung peroleh kodifikasi di Kemendagri
Rabu, 29 Maret 2023 - 11:59 WIB

Pemkab Biak upayakan tiga kampung peroleh kodifikasi di Kemendagri

Elshinta.com, Pemerintah Kabupaten Biak Numfor, Provinsi Papua mengupayakan tiga kampung di daerah s...
Telkomsel pastikan jaringan prima pada Ramadhan dan Idul Fitri 2023
Rabu, 29 Maret 2023 - 11:47 WIB

Telkomsel pastikan jaringan prima pada Ramadhan dan Idul Fitri 2023

Elshinta.com, Operator seluler dari Badan Usaha Milik Negara (BUMN) PT Telkom Indonesia, Telkomsel, ...
BI Kepri gelar penukaran uang di pelabuhan-bandara selama Ramadan
Rabu, 29 Maret 2023 - 10:59 WIB

BI Kepri gelar penukaran uang di pelabuhan-bandara selama Ramadan

Elshinta.com, Bank Indonesia (BI) Perwakilan Kepulauan Riau menggelar layanan penukaran uang di pela...
Erupsi Gunung Anak Krakatau lontarkan abu setinggi 600 meter
Rabu, 29 Maret 2023 - 10:23 WIB

Erupsi Gunung Anak Krakatau lontarkan abu setinggi 600 meter

Elshinta.com, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) merekam aktivitas vulkanik beru...

InfodariAnda (IdA)