PBB tuding junta Myanmar tutup akses untuk pangan, dana, informasi

Elshinta
Jumat, 17 Maret 2023 - 11:59 WIB | Editor : Calista Aziza | Sumber : Antara
PBB tuding junta Myanmar tutup akses untuk pangan, dana, informasi
Bangku yang disediakan untuk negara Myanmar tidak diisi oleh perwakilan negaranya saat KTT ASEAN 2022 di Hotel Sokha, Phnom Penh, Kamboja, Jumat (11/11/2022). Dalam KTT ASEAN 2022 di Phnom Penh, Kamboja ini diantaranya membahas isu-isu utama yakni krisis Myanmar. ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A

Elshinta.com - Utusan Khusus PBB untuk Myanmar Noeleen Heyzer menuding junta militer berusaha menutup akses ke pangan, dana, dan informasi sebagai hukuman kolektif bagi warga sipil.

Myanmar dilanda kekacauan sejak Februari 2021 ketika militer menggulingkan pemerintahan yang dipimpin peraih Nobel Perdamaian Aung San Suu Kyi.

"Pada tahun ketiga, dampak pengambilalihan kekuasaan oleh militer terhadap negara dan rakyat Myanmar sangat menghancurkan," kata Heyzer kepada Majelis Umum PBB, yang beranggotakan 193 orang, pada Kamis (16/3).

Dia mengatakan bahwa status darurat militer telah diperluas ke 47 kota dan rezim junta telah menghidupkan kembali undang-undang tahun 1977 yang memungkinkan warga sipil yang dianggap "setia" untuk membawa senjata api.

"Sebuah generasi yang diuntungkan dari keterbukaan Myanmar sebelumnya--terutama kaum muda--sekarang kecewa. Mereka menghadapi kesulitan dan banyak yang merasa mereka tidak punya pilihan selain mengangkat senjata untuk melawan kekuasaan militer," kata Heyzer.

"Pertempuran hebat telah menyebar ke daerah-daerah yang sebelumnya tidak terpengaruh oleh konflik, menempatkan lebih banyak nyawa warga sipil dalam bahaya dan semakin memperumit operasi kemanusiaan dalam memberikan bantuan penyelamatan jiwa kepada rakyat Myanmar," tuturnya.

Heyzer juga mengkritisi penangkapan dan penahanan sewenang-wenang yang terus berlanjut terhadap para pemimpin politik yang dipilih secara demokratis, tokoh masyarakat sipil, dan jurnalis.

"Meskipun sangat tidak dilaporkan, tahanan perempuan semakin menghadapi pelecehan dan kekerasan seksual,” ujar dia.

Dia pun memperingatkan bahwa penderitaan manusia akan berlipat ganda dan krisis politik, hak asasi manusia, kemanusiaan, dan sosial ekonomi di Myanmar akan meningkat jika tidak ada tindakan segera.

"Kita harus mengirimkan sinyal kuat bahwa kekerasan harus diakhiri dan dukungan untuk suara-suara demokrasi diperkuat untuk membantu memberdayakan mereka yang mencari jalan menuju masa depan yang damai," kata Heyzer.

Lebih lanjut, dia juga menyerukan solusi berkelanjutan untuk warga Rohingya.

Lebih dari lima tahun sejak eksodus massal paksa dari Negara Bagian Rakhine, etnis Rohingya dianiaya dan tidak memiliki kewarganegaraan.

Mereka terus mengalami kesulitan yang ekstrem, hidup dalam kondisi yang sulit, dan menghadapi tantangan yang luar biasa.

Pada 2023, PBB mengupayakan 876 juta dolar AS (sekitar Rp13,5 triliun) sebagai bagian dari rencana untuk merespons krisis kemanusiaan Rohingya.

Heyzer meminta komunitas internasional untuk menggandakan dukungan mereka guna penanganan pengungsi Rohingya.

Sumber: Anadolu

DISCLAIMER: Komentar yang tampil sepenuhnya menjadi tanggungjawab pengirim, dan bukan merupakan pendapat atau kebijakan redaksi Elshinta.com. Redaksi berhak menghapus dan atau menutup akses bagi pengirim komentar yang dianggap tidak etis, berisi fitnah, atau diskriminasi suku, agama, ras dan antargolongan.

Baca Juga

 
Sebanyak 296 pasutri WNI ikuti Itsbat Nikah di Konsulat RI Tawau
Rabu, 31 Mei 2023 - 09:45 WIB

Sebanyak 296 pasutri WNI ikuti Itsbat Nikah di Konsulat RI Tawau

Elshinta.com, Sebanyak 296 pasangan suami istri (pasutri) Warga Negara Indonesia (WNI) yang bekerja ...
Malaysia siapkan RUU Dewan Media
Senin, 29 Mei 2023 - 11:59 WIB

Malaysia siapkan RUU Dewan Media

Elshinta.com, Menteri Komunikasi dan Digital Malaysia Fahmi Fadzil mengatakan pemerintah akan menyi...
Menteri ESDM sebut ASEAN miliki sumber energi terbarukan sangat besar
Minggu, 28 Mei 2023 - 14:08 WIB

Menteri ESDM sebut ASEAN miliki sumber energi terbarukan sangat besar

Elshinta.com, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif mengatakan kawasan ASEAN m...
Malaysia miliki Kinabalu sebagai Global Geopark kedua
Minggu, 28 Mei 2023 - 08:56 WIB

Malaysia miliki Kinabalu sebagai Global Geopark kedua

Elshinta.com, Malaysia kini memiliki Kinabalu Geopark sebagai Global Geopark kedua di sana setelah O...
KBRI Manila repatriasi 53 WNI terindikasi korban TPPO di Filipina
Sabtu, 27 Mei 2023 - 17:43 WIB

KBRI Manila repatriasi 53 WNI terindikasi korban TPPO di Filipina

Elshinta.com, KBRI Manila merepatriasi bagi 53 warga negara Indonesia (WNI) terindikasi korban tinda...
ASEAN diuntungkan jalur kereta api China-Laos
Jumat, 26 Mei 2023 - 02:41 WIB

ASEAN diuntungkan jalur kereta api China-Laos

Elshinta.com, Negara-negara di kawasan Asia Tenggara yang tergabung dalam ASEAN diuntungkan oleh keb...
Prabowo dan Anwar bertemu di sela-sela menghadiri LIMA 2023
Rabu, 24 Mei 2023 - 10:55 WIB

Prabowo dan Anwar bertemu di sela-sela menghadiri LIMA 2023

Elshinta.com, Menteri Pertahanan RI Prabowo Subianto melakukan pertemuan dengan Perdana Menteri Mala...
PBNU resmikan pesantren pertamanya di luar negeri di Malaysia
Senin, 22 Mei 2023 - 22:35 WIB

PBNU resmikan pesantren pertamanya di luar negeri di Malaysia

Elshinta.com, Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) meresmikan pondok pesantren An Nahdloh di Malays...
Pendaki Malaysia meninggal, seorang hilang di Everest
Minggu, 21 Mei 2023 - 20:09 WIB

Pendaki Malaysia meninggal, seorang hilang di Everest

Elshinta.com, ementerian Luar Negeri Malaysia mengonfirmasi seorang pendaki meninggal dunia dan seor...
ASEAN kirim bantuan kemanusiaan untuk korban Topan Mocha di Myanmar
Sabtu, 20 Mei 2023 - 12:03 WIB

ASEAN kirim bantuan kemanusiaan untuk korban Topan Mocha di Myanmar

Elshinta.com, Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) bergerak cepat untuk memberikan bantua...

InfodariAnda (IdA)