Seberapa bahayanya karsinogenik TAR?

Elshinta
Selasa, 21 Maret 2023 - 17:57 WIB | Editor : Calista Aziza | Sumber : Antara
Seberapa bahayanya karsinogenik TAR?
Ilustrasi.

Elshinta.com - Ahli toksikologi sekaligus dosen Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga (UNAIR), Shoim Hidayat, menjelaskan TAR berbeda jauh dengan nikotin, khususnya dari sisi bahaya yang ditimbulkan.

Menurut Shoim dalam siaran pers pada Selasa, TAR adalah zat kimia dan partikel padat (solid carbon) yang dihasilkan dari proses pembakaran pada rokok. Senyawa ini bersifat karsinogenik atau dapat menyebabkan kanker serta dapat memicu berbagai penyakit berbahaya yang diakibatkan oleh kebiasaan merokok.

“Ada ribuan senyawa kimia dalam asap rokok, beberapa di antaranya memang bersifat karsinogenik, seperti TAR. Jadi, bahan kimia dalam TAR inilah yang memicu penyakit berbahaya yang diakibatkan oleh kebiasaan merokok,” kata Shoim.

Mengacu kepada National Cancer Institute Amerika Serikat, TAR mengandung berbagai senyawa karsinogenik yang dapat memicu kanker paru-paru, emfisema, atau penyakit lainnya. Dari sekitar 7 ribu bahan kimia yang ada di dalam asap rokok, 2 ribu di antaranya terdapat pada TAR.

Tak hanya itu, Shoim melanjutkan, TAR juga dapat meningkatkan risiko penyakit kronis yang berkaitan dengan peredaran darah pada jantung maupun diabetes. Sebab, zat kimia dalam TAR yang diabsorbsi oleh paru-paru akan mengalir ke peredaran darah.

“Namun belum banyak penelitian yang membuktikan bahwa TAR bisa menyebabkan jantung dan diabetes. Penyebab suatu penyakit sering kali sangat kompleks,” ucapnya.

Di sisi lain, Shoim mengatakan nikotin tidak bersifat karsinogenik. Nikotin menimbulkan efek ketergantungan. Konsumsi nikotin bisa merangsang sistem otak sehingga menimbulkan perasaan nyaman, tenang, dan sejenisnya. Selain tembakau, nikotin juga dapat ditemukan pada beberapa tanaman lainnya, seperti kentang, terong, dan tomat, tetapi konsentrasinya masih kecil.

“Ketergantungan nikotin sama seperti ketagihan minum kopi. Perokok sebenarnya hanya mencari efek nikotinnya. Nikotin akan berbahaya jika dikonsumsi berlebihan, bisa bikin pusing,” tuturnya.

Secara terpisah, peneliti dari Departemen Kimia Institut Pertanian Bogor (IPB), Mohammad Khotib, menambahkan masyarakat kerap keliru menganggap nikotin sebagai penyebab masalah kesehatan ketimbang TAR. Faktanya, TAR adalah pemicu berbagai penyakit akibat konsumsi rokok.

“Nikotin cenderung bisa menimbulkan adiksi atau ketergantungan, namun kalau TAR bisa memicu kanker karena sifatnya yang karsinogenik,” tegasnya.

Dengan fakta tersebut, Khotib menyarankan perokok dewasa untuk berhenti merokok guna mengurangi paparan TAR. Jika sulit berhenti, maka dapat beralih ke produk tembakau alternatif seperti produk tembakau yang dipanaskan atau rokok elektrik. Sebab, produk tersebut menerapkan sistem pemanasan dengan suhu terkontrol sehingga hanya menghasilkan uap atau aerosol, bukan asap seperti pada rokok. Uap yang dihasilkan dari produk tembakau alternatif tidak mengandung partikel padat.

Berkat penerapan sistem pemanasan, produk tembakau alternatif mampu mengurangi risiko hingga 90 persen-95 persen lebih rendah daripada rokok.

“Sulit menghilangkan konsumsi rokok, tetapi prioritas terpentingnya adalah membuat inovasi yang mengurangi risiko dari rokok, seperti produk tembakau alternatif,” pungkasnya.

DISCLAIMER: Komentar yang tampil sepenuhnya menjadi tanggungjawab pengirim, dan bukan merupakan pendapat atau kebijakan redaksi Elshinta.com. Redaksi berhak menghapus dan atau menutup akses bagi pengirim komentar yang dianggap tidak etis, berisi fitnah, atau diskriminasi suku, agama, ras dan antargolongan.

Baca Juga

 
Demi pulih dari stroke, pria asal Bekasi ini akan jalan kaki Yogya-Bandung 
Selasa, 06 Juni 2023 - 19:08 WIB

Demi pulih dari stroke, pria asal Bekasi ini akan jalan kaki Yogya-Bandung 

Elshinta.com, Para penyandang stroke yg sedang berjuang meraih kepulihannya, agar terus bersemangat...
Peringati Customers Day, RSUD Kudus hibur pasien anak dengan badut Doraemon
Selasa, 06 Juni 2023 - 18:11 WIB

Peringati Customers Day, RSUD Kudus hibur pasien anak dengan badut Doraemon

Elshinta.com, Suasana berbeda terlihat di Rumah Sakit Umum daerah (RSUD) dr. Loekmono Hadi Kudus Jaw...
 Mudahkan akses yankes, Kudus punya rumah sakit baru bertaraf internasional
Selasa, 06 Juni 2023 - 16:45 WIB

Mudahkan akses yankes, Kudus punya rumah sakit baru bertaraf internasional

Elshinta.com, Pelayanan kesehatan yang berkualitas dan lengkap menjadi salah satu fokus Pemerintah K...
RUU Kesehatan lindungi ibu sejak awal siklus reproduksi
Selasa, 06 Juni 2023 - 12:13 WIB

RUU Kesehatan lindungi ibu sejak awal siklus reproduksi

Elshinta.com, Kepala Biro Komunikasi dan Pelayan Publik Kementerian Kesehatan RI Siti Nadia Tarmizi ...
Seorang anak asal Malaysia diduga keracunan vape
Selasa, 06 Juni 2023 - 10:25 WIB

Seorang anak asal Malaysia diduga keracunan vape

Elshinta.com, Seorang anak berusia dua tahun di Bera, Pahang, Malaysia, terpaksa dilarikan ke rumah ...
Kemenkes melakukan Stimulasi kognitif cegah demensia pada calon haji lansia
Selasa, 06 Juni 2023 - 10:09 WIB

Kemenkes melakukan Stimulasi kognitif cegah demensia pada calon haji lansia

Elshinta.com, Kementerian Kesehatan RI melakukan pendekatan stimulasi kognitif untuk mengatasi penya...
Dokter ungkap efek diabetes pada wanita bisa lebih buruk dari pria
Senin, 05 Juni 2023 - 01:11 WIB

Dokter ungkap efek diabetes pada wanita bisa lebih buruk dari pria

Elshinta.com, Dokter spesialis penyakit dalam konsultan endokrin metabolik diabetes Prof. Dr. dr. S...
Aktivitas fisik penting agar tetap bugar seiring bertambahnya usia
Minggu, 04 Juni 2023 - 11:50 WIB

Aktivitas fisik penting agar tetap bugar seiring bertambahnya usia

Elshinta.com, Aktivitas fisik merupakan salah satu hal yang penting agar tubuh tetap fit seiring ber...
Dokter sebut cabut gigi tidak berhubungan dengan kerusakan saraf mata
Sabtu, 03 Juni 2023 - 04:07 WIB

Dokter sebut cabut gigi tidak berhubungan dengan kerusakan saraf mata

Elshinta.com, Dokter gigi dari Rumah Sakit Siloam Labuan Bajo drg Ridwanto Congga mengatakan cabut g...
Penerima vaksinasi COVID-19 dosis penguat capai 68,85 juta jiwa
Jumat, 02 Juni 2023 - 19:43 WIB

Penerima vaksinasi COVID-19 dosis penguat capai 68,85 juta jiwa

Elshinta.com, Satuan Tugas Penanganan COVID-19 mencatat warga Indonesia penerima vaksinasi COVID-19 ...

InfodariAnda (IdA)