Elshinta.com - Siapa yang masih ingat Warkop DKI? Grup lawak legendaris Indonesia ini memang identik dengan Dono, Kasino dan Indro. Tapi di awal kariernya, mereka punya anggota yang mungkin sekarang sudah terlupa. Hanya penggemar Warkop DKI yang mengikuti grup komedi itu sejak lawas yang masih mengingatnya.
Meskipun masyarakat mengenal Warkop beranggotakan Dono, Kasino dan Indro, namun sebenarnya terdapat anggota Warkop lainnya, salah satunya adalah Nanu Moeljono.
Melansir tribunnews, Nanu lahir di Jakarta pada 17 November 1952. Karirnya sebagai pelawak dimulai pada tahun 1973 saat dirinya bersama Kasino dan Rudy Badil dipercaya terlibat dalam program acara talkshow Warung Kopi setiap hari Kamis malam yang disiarkan radio Prambors Jakarta.
Program tersebut cukup sukses dan memiliki banyak penggemar setia pada saat itu. Kesuksesan acara Warkop membuat mereka mulai mendapat tawaran tampil di sejumlah pentas dan pertunjukan di berbagai kota.
Mereka bahkan akhirnya sempat merilis album rekaman kaset komedi dan membintangi banyak film yang melambungkan nama Warkop.
Hampir dalam setiap lawakannya, Nanu berperan atau selalu menggunakan dialog dengan logat Batak. Anak keenam dari tujuh bersaudara ini ayahnya merupakan orang Jawa sementara ibunya merupakan orang Sunda.
Nama Warkop mulai populer dan dikenal secara nasional saat mereka membintangi film Mana Tahaaan... pada tahun 1979. Film ini terasa istimewa, tidak hanya karena merupakan film nasional pertama mereka namun kisah dalam film tersebut juga ditulis sendiri oleh Warkop.
Film arahan sutradara Nawi Ismail yang juga dibintangi Elvie Sukaesih, Rahayu Effendi dan Kusno Sudjarwadi ini cukup sukses di pasaran.
Kesuksesan film Mana Tahaaan membuat Nanu mendapatkan tawaran sebagai pemeran utama untuk bermain dalam film Rojali dan Zuleha.
Dalam film tersebut, Nanu beradu akting dengan Lydia Kandou, Elvie Sukaesih dan Titiek Puspa. Konon keterlibatan Nanu dalam film tersebut sempat menimbulkan polemik karena tidak dibicarakan sebelumnya dengan personil Warkop lainnya.
Sejak bulan Agustus 1980 Nanu mulai tidak aktif di Warkop dan dunia hiburan. Pada saat itu media memberitakan Nanu menderita penyakit cukup serius. Nanu kemudian lebih banyak menghabiskan waktu di rumahnya yang terletak di Jl. Setiabudi Barat, Jakarta Selatan.
Diketahui Nanu mengidap nephrotic syndrome, sebuah penyakit pada saringan ginjal. Kondisi tubuh Nanu sendiri saat itu semakin hari semakin terlihat kurus karena penyakit yang dideritanya.
Nanu akhirnya meninggal dunia pada 22 Maret 1983 di rumah sakit RSCM Jakarta dalam usia 31 tahun. Penyebab kematiannya adalah penyakit ginjal yang dideritanya sejak lama.