Elshinta.com - Adam Malik Batubara resmi menjadi Wakil Presiden Republik Indonesia pada tanggal ini 45 tahun silam menggantikan Hamengkubuwono IX, tepatnya pada 23 Maret 1978.
Adam Malik lahir di Sumatera Utara, 22 Juli 1917. Ia merupakan putra dari Abdul Malik Batubara dan Salamah Lubis. Ayahnya adalah seorang pedagang kaya di Pematangsiantar. Sewaktu kecil, Adam Malik menempuh pendidikan dasarnya di HIS Pematangsiantar.
Kemudian ia lanjut ke sekolah agama Madrasah Sumatera Thawalib Parabek di Bukittinggi. Namun, ia hanya bersekolah di sana selama 1,5 tahun sebelum akhirnya pulang kampung dan ikut berdagang bersama orang tuanya. Mulai dari situ, Adam Malik pun memiliki keinginan untuk hidup lebih maju dan berbakti kepada bangsa.
Adam Malik mengawali kariernya dengan bekerja sebagai wartawan dan tokoh pergerakan kebangsaan. Semasa muda, Malik sudah aktif ikut pergerakan nasional guna memperjuangkan kemerdekaan Indonesia. Pada 1934 sampai 1935, Adam Malik dipilih untuk memimpin Partai Indonesia Pematangsiantar dan Medan.
Kemudian pada 1940 sampai 1941 ia menjadi anggota Dewan Pimpinan Gerakan Rakyat Indonesia di Jakarta. Lalu pada 1945 ia diangkat menjadi anggota pimpinan Gerakan Pemuda untuk mempersiapkan kemerdekaan Indonesia di Jakarta. Mewakili kelompok pemuda, Adam Malik sebagai pimpinan Komite van Aksi terpilih menjadi ketua III di Komite Nasional Indonesia Pusat periode 1945 sampai 1947. Ia bertugas untuk menyiapkan susunan pemerintahan.
Tidak hanya berkiprah dalam politik Indonesia, Adam Malik juga berkarier di dunia internasional. Ia diangkat menjadi Duta Besar luar biasa dan berkuasa penuh untuk negara Uni Soviet dan Polandia. Pada 1962, Adam Malik terpilih menjadi Ketua Delegasi Republik Indonesia untuk perundingan Indonesia dengan Belanda mengenai wilayah Irian Barat.
Karier tertingginya dicapai ketika berhasil memangku jabatan sebagai Wakil Presiden RI yang diangkat oleh Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) pada tahun 1978.