Elshinta.com - Panen Raya harga Gabah Kering Giling di Purwakarta Jawa Barat, turun, dibanding sebelumnya harga gabah mencapai Rp650-680 ribu/kuintal.
Saat ini harga Gabah Kering Giling (GKG) dengan varietas Inpari 32 di tingkat petani hanya Rp520-530 ribu/kuintal.
Ketua Gabungan Kelompok Tani Rawa Jambu Kelurahan Tegal Munjul, Purwakarta, Jawa Barat, Didin Sarifudin, Sabtu (24/3) mengatakan, panen raya di Purwakarta masih akan berlangsung hingga awal April mendatang.
Gapoktan tersebut menggarap lahan sawah sekitar 150 ha dengan panen dua kali dalam setahun.
Gabah yang dihasilkan per hektar dalam sekali panen mencapai 7 hingga 8 ton padi basah.
"Panen kali ini para petani agak sedikit lega sebab ada peningkatan hasil panen antara 10 hingga 20 persen sebab tidak terserang hama, selain itu masih ada curah hujan sehingga air mencukupi hingga panen tiba," ujar Didin seperti dilaporkan Kontributor Elshinta, Tita Sopandi.
Menurut Didin, hasil panen yang hampir mencapai 2.000 ton lebih diserap oleh tengkulak.
"Para petani enggan menjual Gabah Kering Giling (GKG) ke pihak pemerintah atau Bulog sebab syarat penjualan ke Bulog dirasa sangat memberatkan dan rumit," kata Didin.
"Mulai dari kandungan air serta kualitas padi harus standar ketentuan Bulog selain itu pembayaranya tidak bisa sesuai dengan kebutuhan petani," tambahnya.
Sementara, ujar Didin, penjualan gabah ke tengkulak dinilainya sangat mudah, karena pembayaran bisa di muka untuk digunakan proses panen.
Harga Gabah Kering Giling (GKG) ke tengkulak saat ini Rp520-530 ribu/kuintal, sementara untuk gabah basah di kisaran Rp420 ribu-450 ribu/kuintal.
Didin menjelaskan, sebelumnya harga Gabah Kering Giling (GKG) mencapai Rp650-680 ribu per kuintal. Sementara untuk gabah basah Rp550-560 ribu/kuintal.
Untuk panen raya kali ini ada peningkatan hasil panen antara 10-20 persen karena tidak diserang hama, selain itu masih ada air karena masih ada hujan.
Didin berharap, agar pemerintah dapat menyesuaikan lagi harga gabah sehingga dapat seimbang dengan biaya operasional para petani.