Elshinta.com - General Manager PT PLN (Persero) Jawa Tengah dan DIY, AB Wahyu Jatmiko menyebut pembangunan untuk merespon transisi energi yang makin bersih. Saat ini, Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) di Kudus ini memiliki kapasitas daya 22 kw untuk arus AC, dan 25 kw untuk arus DC. Pembangunan SPKLU lainnya akan mempertimbangkan respon pasar. Apabila makin banyak peminat kendaraan listrik, makin banyak peluang pembangunan SPKLU lainnya.
Pemerintah Kabupaten Kudus sendiri mendukung transisi energi yang lebih bersih. Hal itu diungkapkan Bupati Kudus Hartopo saat meresmikan Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) pertama di Pantura Timur di halaman Kantor PLN Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3) Kudus, Kecamatan Jati.
Dibangunnya SPKLU di Kudus ssngat tepat, sebab, ada perusahaan yang telah memproduksi motor listrik di Kudus. SPKLU ini diharapkan meningkatkan peminat kendaraan listrik. Selain sesuai instruksi Presiden RI Joko Widodo, pemanfaatan kendaraan listrik membuat kualitas udara makin bersih.
"Kalau semakin banyak masyarakat yang beralih ke kendaraan listrik, pasti kualitas udara juga makin baik," ujarnya seperti dilaporkan Kontributor Elshinta, Sutini, Sabtu (25/3).
Dihitung dari segi biaya, kendaraan listrik memang lebih ekonomis. Meskipun begitu, perlu disadari masih banyak tantangan yang harus dihadapi untuk pengembangan kendaraan listrik. Salah satunya pengisian daya yang masih memakan waktu yang lebih lama.
"Memang, pengisian daya mobil listrik memakan waktu lebih lama dibandingkan mobil berbahan bakar BBM. Tapi saya yakin, baik PLN dan produsen kendaraan listrik akan terus berinovasi," imbuh Hartopo.