Top
Begin typing your search above and press return to search.

Miris, tak punya rumah, Keluarga Usman tinggal di bekas gubuk ladang

Elshinta.com, Seiring pesatnya pembangunan selama ini di Kabupaten Aceh Utara, sehingga tidak sempat dinikmati oleh semua masyarakat kabupaten tersebut. Di beberapa wilayah di Aceh Utara yang dikenal sebagai daerah industri gas, angka kemiskinan masih relatif tinggi.

Miris, tak punya rumah, Keluarga Usman tinggal di bekas gubuk ladang
X
Sumber foto: Hamdani/elshinta.com.

Elshinta.com - Seiring pesatnya pembangunan selama ini di Kabupaten Aceh Utara, sehingga tidak sempat dinikmati oleh semua masyarakat kabupaten tersebut. Di beberapa wilayah di Aceh Utara yang dikenal sebagai daerah industri gas, angka kemiskinan masih relatif tinggi.

Usman (55) misalnya, Warga asal Gampong Teumpok Aceh, Kecamatan Tanah Luas, Kabupaten Aceh Utara tersebut bersama istri dan tiga anaknya harus tinggal di gubuk bekas ladang warga yang berukuran 2x2 meter. Dua naknya masih balita, satu lagi masih SD.

Usman mengatakan, berdasarkan KTP dan KK dirinya adalah warga Gampong Teupok Aceh, Kecamatan Tanah Luas, karena tidak memiliki rumah dan tanah milik pribadi hidupnya terpaksa pindah-pidah dengan mencari tempat tempat yang tersedia.

“Karena keterbatasan ekonomi membuat kami tak mampu membangun atau menyewa rumah di kampong sendiri, tinggal di gubuk ini pun atas seizin pemilik dan warga setempat, diperbolehkan tinggal di tanah milik orang ini dengan menepati gubuk bekasnya berkebun”, kata Usman seperti dilaporkan Kontributor Elshinta, Hamdani, Rabu (19/4).

Usman sehari-hari bekerja sebagai buruh, terkadang dirinya mencari derma untuk memenuhi kebutuhan hidup anak dan istrinya, dengan penghasilan 30 sampai 50 ribu rupiah perhari.

"Sehari-hari saya bekerja sebagai buruh, kadang-kadang mencari sedekah untuk diri sendiri, terkadang tak membawa uang sepeser pun ke rumah untuk anak dan istri, kadang dapat kadang ngak.”, kata dia.

Gubuk yang sudah ditinggalinya beberapa tahun ini di bagi menjadi dua ruangan, yakni untuk tidur dan ruang makan, sementara dapur dirinya masak di tanah dengan kayu bakar, tanpa gas dan listrik. "Kalau tidur, di sini saja semuanya," ucap dia menunjuk ruang gubuknya.

Tidak ada kasur untuk tidur. Alas mereka bertiga hanya selembar ambal yang sudah lusuh. “Saya harus bagaimana lagi, Pak, memang keadaannya seperti ini," ucap dia.

Sementara itu, salah satu warga Gampong Cot Dah Kecamtan Tanah Luas, Hamdani, mengatakan, Pak Usman merupakan warga tetangga yang berdomisili di kampong ini, Namun Demikian pihaknya telah melakukan berbagai upaya untuk membantu meringankan beban sosial keluarga Pak Usman, Namun, untuk bantua tempat tinggal yang layak agak sulit karena Usman tidak memiliki tempat dan bangunan pribadi.

"Sering diajukan, tetapi kendalanya, Pak Usman ini tak punya tanah atau bangunan pribadi. Mudah-mudahan selain dari pemerintah ada dari para warga yang peduli terhadap kondisi ini, terlebih menjelang hari raya Idul Fitri di tahun 2023 ini," ujar dia.

Sumber : Radio Elshinta

Related Stories
Next Story
All Rights Reserved. Copyright @2019
Powered By Hocalwire