Begin typing your search above and press return to search.
Legislator ingatkan sekolah di Jakarta kedepankan pendidikan pengelolaan sampah
Elshinta.com, Hingga saat ini, banyak negara mempunyai sistem pengelolaan sampah yang baik dan berhasil mengurangi jumlah sampah.

Elshinta.com - Hingga saat ini, banyak negara mempunyai sistem pengelolaan sampah yang baik dan berhasil mengurangi jumlah sampah yang dihasilkan, seperti Jepang, Jerman, dan Swedia.
Ketiga negara tersebut mampu melakukan hal tersebut melalui proses yang panjang.
Namun langkah awal yang mereka lakukan ialah hal yang sama, yaitu mengedepankan pendidikan pengelolaan sampah sejak dini di sekolah.
Bersamaan dengan Hari Pendidikan Nasional, Yuke Yurike Anggota DPRD Provinsi DKI Jakarta dari Fraksi PDI Perjuangan ingatkan agar sekolah-sekolah di Jakarta juga mengedepankan pendidikan pengelolaan sampah sebagai pendidikan informal yang sangat penting.
Hal itu karena dengan menerapkan pendidikan pengelolaan sampah sejak dini di sekolah Jakarta, diharapkan membentuk generasi yang lebih peduli terhadap lingkungan dan mampu mengurangi masalah sampah di Jakarta.
"Per harinya Jakarta menghasilkan lebih dari 8000-ton sampah, dan hal tersebut merupakan hal yang sangat mengkhawatirkan dan menjadi isu prioritas di Jakarta. Sebagian besar sampah dihasilkan dari sampah rumah tangga" kata Yuke Yurike melalui keterangan tertulisnya, Selasa (2/5).
Namun Yuke juga mengingatkan bahwa dengan lebih dari 5000-unit sekolah di Jakarta juga memberikan kontribusi sampah yang cukup besar di Jakarta per harinya, sebut saja sampah dari kantin.
"Beberapa hal dapat dilakukan pihak sekolah untuk program pengelolaan sampah sejak dini, seperti pengumpulan dan pemilahan sampah organik dan anorganik, penggunaan lubang Biopori, penggunaan komposter untuk limbah sisa makanan di kantin, dorong siswa untuk mengambil tindakan kecil dalam untuk mengurangi sampah," paparnya.
"Seperti menggunakan botol minum dan tempat makan sendiri untuk membeli makanan dan minuman di kantin untuk mengurangi sampah plastik sekali pakai," tambah Yuke yang juga merupakan anggota komisi D yang membidangi pengelolaan sampah melalui Dinas Lingkungan hidup.
Ia juga berharap agar kelak kantin-kantin sekolah di Jakarta bisa benar-benar menerapkan konsep Zero Waste.
Hal di atas tersebut perlu dilakukan, sehingga siswa dapat melihat dan mempraktekkan cara pengelolaan sampah yang baik.
Ia juga mengaharapkan adanya kolaborasi antara bank sampah dan sekolah.
Sekolah dapat menjadi salah satu sumber penyediaan sampah bagi bank sampah, sekolah dapat memilah dan mengumpulkan sampah organik maupun non-organik dari lingkungan sekolah untuk disalurkan ke bank sampah.
Bahkan siswa juga dapat mengunjungi bank sampah untuk belajar cara memilah sampah, mengolah sampah, dan membuat produk daur ulang.
Bank sampah dapat memberikan edukasi tentang pengelolaan sampah yang baik dan benar di sekolah, dalam program ini, bank sampah dapat memberikan pelatihan atau workshop tentang cara memilah dan mengolah sampah, serta memberikan informasi tentang manfaat dari pengelolaan sampah yang baik.
"Sekolah tingkat SD hingga SMA itu sudah seperti rumah kedua bagi para murid, lebih dari 7 jam perhari dihabiskan disekolah, selain menjadi tempat sosialisai pengelolaan sampah sejak dini yang tepat, bisa juga menjadi tempat praktik pengelolaan yang baik selain di rumah," tegasnya.
Sumber : Radio Elshinta
Next Story