Elshinta.com - Sebanyak 919 jamaah calon haji dari Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah dijadwalkan terbang dalam tiga kelompok terbang (kloter) pada Juni mendatang. Terinci sebanyak 882 orang kuota reguler ditambah 26 orang kuota cadangan, yakni calon jamaah haji yang tertunda keberangkatan pada tahun sebelumnya. Dan 11 orang kuota mutasi dari luar provinsi atau pindahan dari luar daerah.
Kasi Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Sukoharjo, Dulrahman mengatakan, calon jamaah haji asal Sukoharjo dijadwalkan berangkat dengan kloter 66, 67 dan 68 pada Juni nanti. Kuota Sukoharjo berangkat pada hari yang sama dengan jadwal penerbangan secata bertahap.
"Jadwal masuk asrama haji pada 12 Juni," kata Dulrahman seperti dilaporkan Kontributor Elshinta, Deni Suryanti, Rabu (24/5).
Kuota yang berangkat tahun ini, lanjut dia, merupakan antrean calon jamaah haji yang mendaftar sampai tahun 2012. Atau antrean pendaftar haji sejak 11 tahun lalu. Sedangkan untuk jumlah petugas pendamping jamaah, Kemenag Sukoharjo mengirimkan 11 orang dimana tujuh diantaranya merupakan petugas haji daerah (PHD) yang akan berangkat bersama rombongan.
"Antrean pendaftar haji paling terakhir awal Bulan Maret 2012. Dan PHD nanti berangkat bersama dengan rombongan jamaah," imbuhnya.
Dulrahman menambahkan, 919 orang yang dijawalkan berangkat haji tahun 2023 ini juga telah melunasi Biaya Perjalanan Ibadah Haji (BPIH). Untuk 26 orang kuota cadangan saat ini masih dalam proses penerbitan paspor haji.
Sedianya, ada satu lagi calon jamaah haji yang masuk kuota tahun ini asal Polokarto, tetapi saat dilakukan tes kesehatan yang bersangkutan dinyatakan tidak istitho'ah atau tidak siap berangkat karena alasan kondisi kesehatan. Calon jamaah haji tersebut terpaksa ditunda keberangkatannya tahun ini.
"Ya tidak diberangkatkan karena yang bersangkutan harus cuci darah dua kal seminggu," ujarnya.
Masih menurut Dulrahman, kuota haji daerah ditentukan oleh Kemenag Provinsi Jawa Tengah. Tetapi secara umum, jumlah calon jamaah haji yang berangkat tahun ini lebih banyak dibandingkan tahun 2022 lalu. Sebab, tahun lalu pemberangkatan haji masih dilakukan pembatasan 50 persen karena Covid-19. Saat ini kuota dikembalikan penuh 100 persen.
Pihaknya menegaskan, seluruh calon jamaah telah melaksanakan tahapan seperti pelunasan BPIH, pembuatan paspor haji, manasik hingga cek kesehatan guna memastikan calon jamaah dalam kondisi siap.