Terapkan sistem antrean online, Tim BPJS Kesehatan Pusat pantau kesiapan RS di Kudus
Elshinta.com, Pantau kesiapan rumah sakit dalam implementasi penerapan pemanfaatan antrean online di Fasilitas Kesehatan, Direktur Jaminan Pelayanan Kesehatan BPJS Kesehatan Republik Indonesia Lily Kresnowati melakukan kunjungan kerjanya di Kabupaten Kudus, Rabu (31/5). Salah satu rumah sakit yang dikunjungi yakni rumah sakit Mardi Rahayu.

Elshinta.com - Pantau kesiapan rumah sakit dalam implementasi penerapan pemanfaatan antrean online di Fasilitas Kesehatan, Direktur Jaminan Pelayanan Kesehatan BPJS Kesehatan Republik Indonesia Lily Kresnowati melakukan kunjungan kerjanya di Kabupaten Kudus, Rabu (31/5). Salah satu rumah sakit yang dikunjungi yakni rumah sakit Mardi Rahayu.
Diterapkannya antrean online di Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama/FKTP dan Fasilitas Kesehatan Rujukan Tingkat lanjut/FKRTL merupakan salah satu dari revitalisasi implementasi transformasi digital BPJS Kesehatan yang bertujuan untuk memberikan kemudahan bagi peserta dalam menjangkau akses layanan kesehatan kepada peserta Jaminan Kesehatan Nasional/JKN menjadi mudah, cepat dan setara.
Pemanfaatan integrasi sistem antrean online oleh Fasilitas Kesehatan, pemanfaatan Aplikasi Mobile JKN, dan peningkatan kualitas data serta peningkatan ekosistem digital bukan hanya memudahkan peserta namun juga untuk Fasilitas Kesehatan.
RS Mardi Rahayu dipilih sebagai salah satu Fasilitas Kesehatan yang ditinjau karena kesiapan RS untuk mendukung program BPJS Kesehatan dalam Transformasi Mutu Layanan sehingga dapat memberikan pelayanan yang mudah, cepat, dan setara kepada setiap peserta JKN.
"Diharapkan seluruh pasien peserta JKN dapat memanfaatkan aplikasi Mobile JKN, sehingga waktu tunggu dan antrean semakin singkat, serta pasien memperoleh pelayanan yang mudah dan cepat", kata Direktur Utama RS Mardi Rahayu, dr. Pujianto seperti dilaporkan Kontributor Elshinta, Sutini, Rabu (31/5).
Dalam kunjungan tersebut disampaikan juga bahwa di RS Mardi Rahayu pasien peserta JKN di Pendaftaran Rawat Jalan telah difasilitasi dengan adanya 3 mesin Anjungan Pendaftaran Mandiri (APM) berikut 3 alat scanning sidik jari dan didukung 9 alat scanning sidik jari di 9 loket pendaftaran.
"Pasien peserta JKN yang akan kontrol dapat langsung menuju APM, untuk melakukan perekaman sidik jari/enrollment bila belum pernah sebelumnya dan verifikasi sidik jari, lalu mencetak SEP serta nomor antrean periksa Klinik Dokter Spesialis dan menuju Nurse Station untuk pemeriksaan tekanan darah dan tanda vital lainnya, kemudian dapat langsung menuju ke Klinik Dokter Spesialis untuk pemeriksaan maupun tindakan pengobatannya", ujarnya.
Sementara itu, di Pendaftaran IGD dan Admisi dari Rawat Jalan telah difasilitasi pula dengan 5 alat scanning sidik jari untuk memudahkan peserta mendaftar. Pihaknya siap menjalankan antrean online dan program digitalisasi BPJS Kesehatan lainnya sebagai bagian dari dukungan transformasi mutu layanan BPJS Kesehatan.