Top
Begin typing your search above and press return to search.

Sensus Pertanian 2023, 903 petugas BPS Kabupaten Tegal diterjunkan

Elshinta.com, Sebanyak 903 petugas BPS di Kabupaten Tegal, Jawa Tengah diturunkan ke lapangan, dari total 190 ribu petugas di seluruh Indonesia yang dikerahkan BPS untuk mendata para pelaku usaha pertanian.

Sensus Pertanian 2023, 903 petugas BPS Kabupaten Tegal diterjunkan
X
Sumber foto: Hari Nurdiansyah/elshinta.com.

Elshinta.com - Sebanyak 903 petugas BPS di Kabupaten Tegal, Jawa Tengah diturunkan ke lapangan, dari total 190 ribu petugas di seluruh Indonesia yang dikerahkan BPS untuk mendata para pelaku usaha pertanian.

Tepat hari pertama pelaksanaan pendataan lapangan Sensus Pertanian 2023, yang juga bertepatan dengan Hari Lahir Pancasila 2023. Agenda sepuluh tahunan ini merupakan kali ke-7 yang dilaksanakan oleh pemerintah sejak pertama kali dilaksanakan yaitu pada tahun 1963. Sensus Pertanian ini dilakukan setiap 10 tahun sekali di tahun berakhiran tiga sesuai amanat Undang-undang Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 1997 tentang Statistik.

Pelaksanaan ST2023 juga mengacu pada program badan pangan dunia atau FAO. Pelaksanaan ST2023 telah dicanangkan oleh Presiden RI, Joko Widodo pada 15 Mei 2023 lalu di Istana Negara, Jakarta.

Presiden Jokowi menyatakan bahwa pertanian merupakan sektor yang strategis dan melibatkan hajat hidup orang banyak. Sehingga Presiden menegaskan perlunya akurasi data ST2023 untuk menghasilkan akurasi kebijakan. Dukungan atas pelaksanaan ST2023 juga disampaikan Presiden Jokowi.

Berbagai persiapan mulai dilakukan untuk mendukung kegiatan besar ini, termasuk persiapan Pemetaan ST2023 yang dilaksanakan BPS Kabupaten Tegal.

Sebelumnya BPS Kabupaten Tegal melakukan rapat internalisasi Sensus Pertanian 2023, Dimana rapat ini dihadiri oleh Kepala BPS Kabupaten Tegal Jamaludin, Kepala Sub Bagian Umum Andi Kurniawan , Ketua Tim Sensus Pertanian dan seluruh pegawai BPS Kabupaten Tegal dan sejumlah tamu undangan dari Dinas Terkait seperti Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Tegal, Dinas Kelautan, Perikanan dan Peternakan Kabupaten Tegal dan Bappeda serta Litbang Kabupaten Tegal.

Pada ST2023 tahun ini salah satu terobosan baru dibandingkan dengan pelaksanaan sensus tahun sebelumnya yaitu semakin nyatanya pemanfaatan teknologi dalam mendukung pelaksanaan pengumpulan data, hal inipun sejalan dengan rekomendasi FAO yaitu pemanfaatan cost effective data collection tools and methodology melalui moda pengumpulan data Computer Assisted Personal Interviewing (CAPI) dan Computer Assisted Web Interviewing (CAWI) untuk kali pertama dimanfaatkan selama pemerintah melaksanakan sensus pertanian selain bertujuan agar hasil yang diperoleh berstandar Internasional juga mengacu pada program FAO yang dikenal dengan World Programme for the Census of Agriculture (WCA).

Seluruh petugas di Kabupaten Tegal ini akan menyisir secara door to door setelah melalui proses seleksi dan telah mendapatkan pembekalan terkait konsep, definisi dan cakupan pada ST2023.

Selain keluarga pertanian yang akan dicatat pada ST2023 juga akan dicatat unit perusahaan pertanian dan unit usaha pertanian lainnya (UPB-UTL) yang melakukan usaha pertanian pada 7 (tujuh) subsektor yaitu, subsektor tanaman pangan, Hortikultura, Perkebunan, peternakan, perikanan, kehutanan dan Jasa pertanian yang akan dicakup baik pada unit usaha keluarga (Perorangan/UTP) maupun unit usaha perusahaan dan lainnya (UPB-UTL).

Selain akan mencatat profil usaha pertanian terkini berupa jumlah usaha pertanian yang dilakukan oleh perorangan dan non perorangan (Perusahaan Pertanian Berbadan Hukum dan Perusahaan Pertanian Lainnya), ST2023 juga akan menghasilkan indikator yang akan menjawab beberapa isu terkini yang berkembang pada sektor pertanian.

Seperti dikatakan Ketua TIM ST2023 Diana, "Antaranya literasi petani dan usaha pertanian lainnya terhadap bibit rekayasa genetika, pemanfaatan lahan yang terbatas untuk petanian khusus unit usaha yang berada di wilayah perkotaan, dan pemanfaatan teknologi modern dalam melakukan praktik pertanian baik untuk unit usaha pertanian perorangan maupun non perorangan,".

Diana juga menegaskan bahwa kesuksesan pelaksanaan ST2023 sangat ditunggu dalam berupaya mengatasi beberapa isu nasional seperti literasi penerapan teknologi yang masih rendah, kebutuhan pangan domestik yang terus meningkat, prevalensi stunting dan gizi buruk masih relatif tinggi di sejumlah wilayah, regenerasi petani, konversi lahan pertanian, perubahan iklim dan kesejahteraan petani.tutupnya.

"ST2023 dirancang dan menerapkan tatakelola data yang mengacu pada pemenuhan prinsip-prinsip Satu Data Indonesia. Tiga muara penting yang akan dihasilkan oleh ST2023 adalah menghasilkan frame survei pertanian ke depan yang dilaksanakan secara berkala," ujarnya seperti dilaporkan Kontributor Elshinta, Hari Nurdiansyah, Jumat (2/6).

Satu Data Pertanian yang dapat dibagipakaikan oleh Kementerian/Lembaga terkait dan menghasilkan informasi dan insight yang dapat dimanfaatkan untuk mendukung kebijakan sektoral di bidang pertanian bagi Dinas dan OPD. Dengan semangat Hari Lahir Pancasila 1 Juni 2023, semoga keberhasilan ST2023 dalam menghasilkan data pertanian yang berkualitas dapat menjadi pijakan pemerintah dalam mewujudkan kedaulatan pangan dan kesejahteraan petani sebagai amanat Undang-Undang dan Pancasila

Sumber : Radio Elshinta

Related Stories
Next Story
All Rights Reserved. Copyright @2019
Powered By Hocalwire