Jemaah calon haji Kloter 10 Medan diberangkatkan ke Tanah Suci 

Elshinta.com - Sebanyak 360 jemaah calon haji Kloter 10 Embarkasi Medan diberangkatkan ke tanah suci, Jum'at (2/6) siang. Mereka berasal dari KBIHU Al Adliyah 153 orang jamaah dari KBIHU Al Adliyah Jalan Letda Sujono Medan, pimpinan H Ikhwansyah Nasution.S.Sos.
KBIHU Kodam I/BB 79 orang, KBIHU Al Alawi Belawan 35.orang, KBIHU Aziziyah 35 orang dan KBIHU Al Anshor 38.orang.

Diantara 360.jemaah calhaj Kloter 10, 153 jamaah Al Adliyah terdiri dari perempuan 62.orang dan laki laki 91 orang. Mereka terbagi 3 ketua rombongan dan 14 ketua regu.

Menurut Pimpinan KBIHU Al Adliyah, H. Ikhwansyah Nasution didampingi Kasie Haji/Umroh Kantor, Kemenag Kota Medan, H.Eri Nofa,SE dari 153 jamaah yang berangkat hari ini, 11 jamaah masuk kategori uzur, 70.tahun keatas.

"Alhamdulillah, mereka semua bisa berangkat, mereka sehat dan semangat," katanya seperti dilaporkan Kontributor Elshinta, Diurnawan, Jumat (2/6).

Menurutnya meski 11 jamaah dari 153 jamaahnya uzur namun mereka terlihat semangat untuk segera berangkat ke Tanah Suci, setelah Kamis sore semua masuk asrama haji Medan mengikuti seluruh proses, hingga karantina selama 24 jam.

"Mudah-mudahan semua aman, lancar dan tak ada kendala,” harapnya.

Dikatakan Ikhwansyah, pihaknya akan bersama seluruh jemaah dalam prosesi perjalanan ibadah haji dari tanah air hingga Tanah Suci dan kembali ke tanah air yakni membantu jemaah seperjalanan sekaligus melakukan ibadah. "Tentulah suatu langkah mulia, Insya Allah, akan beroleh ridho dan manfaat kebaikan di sisi Allah. Semoga Allah memberikan kekuatan kesehatan kemudahan serta hati yang ikhlas bagi seluruh karu-karom dalam berkhidmat selama perjalanan ibadah haji tahun ini," ujarnya.

Apalagi, lanjut Ikhwansyah, Kloter 10 embarkasi Medan dipandu 5 petugas Kloter dan beberapa Petugas Haji Daerah (PHD) yang sholeh dan kredibel sesuai tupoksi masing masing.

Para jemaah, sebelum berangkat telah ikuti 29 kali pertemuan manasik, teori maupun praktek, dimulai 2 Oktober 2023,dan setelah Idul Fitri pertemuan ditingkatkan menjadi seminggu 2 kali.

“Dalam pertemuan itu kerap kami sampaikan kepada jamaah penekanan-penekanan demi kebaikan dan kelancaran dalam beribadah. Manasik kami bagi 2 fase yaitu fase sebelum lunas dan setelah lunas serta tahun ini ada fase jamaah cadangan. Setiap fase kami beri pendidikian biasa normal, lalu teknis ibadah jadwal perjalanan dan teknis lainnya kami jabarkan kepada jamaah bahwa musim haji ini berat, karena cuaca panas dan jarak hotel jauh, jadi kita harus siap. Apalagi pemerintah buka ruang untuk jamaah uzur, maka jamaah kita ada juga yang uzur dan kita juga tekankan semua hal hal untuk kebaikan para jamaah dalam beribadah di Tanah Suci,yakni kekompakan dan harus saling membantu,” tandas Ikhwan.