Top
Begin typing your search above and press return to search.

UIN Sunan Kalijaga gelar 'International Conference on Scriptures for Peace and Humanity'

Elshinta.com, Bekerja sama dengan Netherlands-Indonesia Consortium for Muslim-Christian Relations dan Asosiasi Ilmu Al Qur'an dan Tafsir (AIAT), UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta menggelar seminar nasional yang mengusung tema 'Kitab Suci Untuk Perdamaian dan Kemanusiaan'.

UIN Sunan Kalijaga gelar International Conference on Scriptures for Peace and Humanity
X
Sumber foto: Izan Raharjo/elshinta.com.

Elshinta.com - Bekerja sama dengan Netherlands-Indonesia Consortium for Muslim-Christian Relations dan Asosiasi Ilmu Al Qur’an dan Tafsir (AIAT), UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta menggelar seminar nasional yang mengusung tema 'Kitab Suci Untuk Perdamaian dan Kemanusiaan'. Seminar ini digelar di Convention Hall/Gedung Prof. RHA. Soenarjo, S.H., kampus UIN Sunan Kalijaga, Selasa (20/6/2023).

Seminar ini sebagai tanggung jawab akademisi untuk ikut serta terlibat dalam memahami realita kehidupan yang diliputi berbagai problematika misalnya terorisme, intoleransi, korupsi, ketidaksetaraan gender, ketidak adilan dan masalah sosial lainnya.

Dalam konferensi ini mengupas bagaimana peran ahli agama berperan menyelesaikan berbagai persoalan tersebut. Bagaimana memecahkan persoalan dengan cara memahami kitab suci yang kontekstual.

"Dengan memahami kitab suci secara kontekstual, kita akan dapat menemukan ikatan mengenai kedamaian dan kemanusiaan. Yang semua itu dapat kita temukan baik di Bible, begitu juga di Al-Quran," ujar Pelaksanan Harian Rektor UIN Sunan Kalijaga, yang juga menjabat sebagai Ketua AIAT, Prof. Dr. phil. Sahiron seperti dilaporkan Kontributor Elshinta, Izan Raharjo, Rabu (21/6).

Prof. Sahiron mengatakan bahwa dalam realita saat ini, masih banyak masalah yang belum mendapatkan penyelesaian yang terbaik. Ia berharap, akademisi harusnya dapat berkontribusi dalam penyelesaian semua permasalahan dunia.

"Konferensi ini menjadi forum tantangan bagi akademisi untuk berkontribusi dalam masalah - masalah dunia. Bagaimana kita mengkontekstualisasikan teks kitab suci. Kita tidak boleh hanya stuck pada aspek linguistik saja. Tetapi kita harus mencari apa yang ada dibalik teks. Pendekatan Ma’na Cum Maghza dapat membantu kita dalam memahami teks kitab suci. Pendekatan ini berupaya mendialogkan teks dan konteks dengan menggali makna historis dan pesan utama dari teks,” jelasnya.

Sementara itu Ketua Konsorsium, Prof. Frans Wisjen, mengatakan hubungan antara umat beragama dan teks kitab suci bersifat timbal Balik. Umat beragama melakukan sesuatu untuk memberi makna terhadap teks. Dan di saat yang sama, kitab suci memberikan apa yang oleh banyak orang disebut sebagai “tuntunan” dan makna untuk umat beragama dan untuk kemanusiaan”.

"Konferensi ini dihadiri ratusan peserta dari unsur Dosen, peneliti al-Qur’an dan Mahasiswa, baik dari dalam maupun luar negeri ini, diadakan untuk secara simbolik memperingati hubungan baik antara umat beragama di Indonesia dan di dunia," katanya.

Ketua panitia konferensi, Ahmad Rafiq menjelaskan, konferensi internasional ini berlangsung selama dua hari, 20-21/6/2023. Menghadirkan empat sesi utama dengan pembicara-pembicara yang berasal dari Indonesia, Belanda, Malaysia dan Amerika Serikat. Para Guru besar yang didapuk sebagai pembicara menyampaikan presentasi tentang tema yang beragam, meliputi: hubungan manusia modern dengan teks kitab suci, bagaimana kitab suci bisa diharapkan berbicara tentang isu jender, politik dan sosial, serta bagaimana kitab suci diterima oleh umat beragama.

Sumber : Radio Elshinta

Related Stories
Next Story
All Rights Reserved. Copyright @2019
Powered By Hocalwire