Permintaan napos tinggi, rumah sakit di Kudus ini berikan pelatihan gratis
Elshinta.com, Peluang kerja menjadi tenaga pendamping orang sakit (Napos) cukup tinggi sehingga rumah sakit Mardi Rahayu Kudus kembali membuka pelatihan kepada warga yang memenuhi kriteria secara gratis.

Elshinta.com - Peluang kerja menjadi tenaga pendamping orang sakit (Napos) cukup tinggi sehingga rumah sakit Mardi Rahayu Kudus kembali membuka pelatihan kepada warga yang memenuhi kriteria secara gratis. Pada pelatihan kali ini ada sebanyak 21 orang yang lolos seleksi, mereka selama dua bulan kedepan akan mengikuti program pelatihan. Peserta datang dari berbagai kota di sekitar Kudus seperti Kabupaten Jepara, Demak, Grobogan bahkan Semarang. Sebelumnya sudah ada pelatihan yang diikuti 11 orang, mereka sudah langsung bekerja semua karena tingginya permintaan.
Direktur Utama RS Mardi Rahayu, dokter Pujianto menyampaikan untuk memenuhi kebutuhan Tenaga Pendamping Orang Sakit, mulai 1 Juli sampai 31 Agustus 2023, pihaknya kembali mengadakan Pelatihan Tenaga Pendamping Orang Sakit (Napos) secara cuma-cuma. Menurutnya, dengan adanya program pelatihan Napos ini diharapkan dapat menyediakan lapangan pekerjaan baru di Kabupaten Kudus khususnya.
Pelatihan Napos angkatan ketiga ini diatur sehingga para lulusannya makin siap kerja dan terlatih dengan memberi porsi lebih lama dalam proses pemagangan di rumah sakit. Dengan waktu pelatihan selama 2 bulan penuh, peserta selain akan mempelajari teori dan mengamati, juga mempraktekkan secara langsung pendampingan orang sakit dengan supervisi para instruktur perawat di RS Mardi Rahayu, sehingga kedepannya bukan hanya terbatas mendampingi pasien stroke, diharapkan para lulusan Napos mampu mendampingi pasien dengan penyakit lainnya yang membutuhkan pendampingan di rumah dalam melakukan aktivitas sehari-hari.
"Ini peluang kerja yang menjanjikan karena banyak dibutuhkan sehingga kedepan biar mereka benar-benar ahli maka kurikulum pelatihan akan kami bakukan. Kami juga mengandeng dinas tenaga kerja, Perindustrian Koperasi dan UKM Kabupaten Kudus", katanya seperti dilaporkan Kontributor Elshinta, Sutini, Sabtu (1/7).
Setiap peserta Pelatihan Tenaga Pendamping Orang Sakit selain gratis biaya pelatihan senilai Rp 3 juta juga mendapat uang saku, keikutsertaan BPJS Kesehatan dan keikutsertaan BP Jamsostek. Setelah pelatihan, mulai 1 September 2023 mendatang, akan di bantu penyaluran tenaganya untuk para pasien yang membutuhkan.
Dijelaskan pihak RS Mardi Rahayu telah fokus pada Penanganan stroke terintegrasi, dimulai dari sebelum masuk rumah sakit, dengan layanan ambulans jemputan gratis, selanjutnya di rumah sakit dilakukan pelayanan medik yang siap 24 jam oleh tim gawat darurat dan para dokter spesialis saraf (oncall), pelayanan penunjang seperti CT Scan 128 slice, MRI 1,5 tesla, 8 kamar operasi, pelayanan rawat inap di unit stroke, High Dependency Nursing/HDN dan Instalasi Rawat Intensif dengan 27 tempat tidur serta unit Rehabilitasi Medik/Fisioterapi untuk mendukung proses pemulihan selama di RS. Pada saat pulang dari rumah sakit, RS Mardi Rahayu proses penyembuhan pasien didukung dengan adanya Klub Stroke, pendampingan oleh Tenaga Pendamping Orang Sakit yang telah di latih, Rehabilitasi Medik dan homecare.