Ma Chung miliki Kampung Bahasa Mandarin
Elshinta.com, Dusun Tumpuk desa Besuki kecamatan Besuki Kabupaten Tulungagung jadi icon baru. Dusun yang berjarak 38 Km dari Tulungagung Jawa Timur ini telah ditetapkan sebagai kampung berbahasa Mandarin dengan hampir 50 persen penduduknya bisa berbahasa Mandarin.

Elshinta.com - Dusun Tumpuk desa Besuki kecamatan Besuki Kabupaten Tulungagung jadi icon baru. Dusun yang berjarak 38 Km dari Tulungagung Jawa Timur ini telah ditetapkan sebagai kampung berbahasa Mandarin dengan hampir 50 persen penduduknya bisa berbahasa Mandarin.
Tentu saja penetapan Dusun Tumpuk sebagai kampung berbahasa mandarin ini tidak lepas dari kerja keras dan tahun 2021 teralisasi.
“Berawal dari keinginan saya untuk memiliki sebuah kampung berbahasa mandarin saat menjabat sebagai rektor di salah satu perguruan tinggi di Surabaya yang kemudian ditangkap dan direspon oleh kalangan gereja saat itu GKJW yang meminta saya datang ke Dusun Tumpuk di Tulungagung,“ Ungkap Rektor Ma Chung Malang, Prof.Dr.Murpin Josua Sembiring seperti dilaporkan Kontributor Elshinta, El-Aris, Rabu (5/7).
Dan untuk mewujudkanya tidaklah gampang dan baru tahun 2021 “Dan upaya ini mendapat respon dari warga dengan dukungan dari tokoh masyarakat, tokoh agama dan pihak pemerintah desa dan Pemkab Tulungagung,” ujarnya.
Apalagi kedepan masyarakat atau instansi pemerintah seperti imigrasi dan TNI tidak perlu repot untuk bisa berbahasa mandarin. “Cukup di Dusun Tumpuk bisa belajar dan kita siapkan tenaga pengajar,” tambahnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pemuda dan Olah Raga Kabupaten Tulungagung, Achmad Mugiyono mengapresiasi adanya kampung bahasa mandarin di Dusun Tumpuk, Desa Besuki, Kabupaten Tulungagung.
“Harapannya Kampung Mandarin dibawah naungan yayasan mandarin dapat bersinergi dan harmonisasi dengan masyarakat sekitar sehingga multiplayer efek yang ditimbulkan dapat membawa dampak ekonomi baik warga setempat maupun Pemkab Tulunggagung,“ singkatnya.