Festival Jolenan Desa Kemetul semarak

Elshinta.com - Ratusan warga Desa Kemetul, Kecamatan Susukan, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah menyemarakkan Festival Jolenan Memayu Bakyo dalam rangka merti desa. Festival ini digelar dua hari Jumat-Sabtu (28/29/7/2023) di balai desa setempat.

Pada Jumat ditampilkan Seni Reog New Turonggo Sekar Kanthil dan Campursari News Yudistira sedangkan pada Sabtu digelar arak- arakan kirab budaya, hasil bumi dan pagelaran wayang kulit dengan dalang Ki Bagong Darmono.

"Merti desa juga bisa diartikan syukuran desa karena limpahan rejeki panen hasil bumi oleh Tuhan Yang Maha Esa. Desa Kemetul rutin menggelar merti desa setelah selesai panen kretek panen padi kedua biasa di bulan Juni, Juli atau Agustus," jelas Agus Sudibyo, Kepala Desa Kemetul, Sabtu (29/7).

Agus menyatakan, oleh Pemerintah Desa Kemetul merti desa ini menjadi salah satu event untuk mengangkat destinasi wisata alam dan pertanian. Oleh Dinas Pariwisata Kabupaten Semarang Desa Kemetul masuk salah satu desa unggulan pengembangan destinasi alam dan pertanian di Kabupaten Semarang.

"Tradisi merti desa dilaksanakan turun temurun dengan biaya swadaya atau mandiri dari warga. Warga iuran untuk menyemarakkan merti desa," katanya seperti dilaporkan Kontributor Elshinta, Pranoto, Senin (31/7).

Ada berbagai kegiatan yang dilombakan seperti lomba kirab budaya. Kesenian reog dan campursari juga berasal dari muda-mudi Desa Kemetul yang terus dilestarikan.

"Festival Jolenan diambilkan dari bahasa Jawa ojolali yang artinya jangan lupa. Jadi warga diminta jangan lupa bersyukur atas nikmat rejeki dengan hasil panen dan hasil bumi," terang Agus.