1.500 personel gabungan TNI, Polri, Satpol PP simulasi pengamanan Pemilu
Elshinta.com, Sekitar 1.500 lebih personel anggota Polri, TNI, dan Satpol PP melakukan simulasi pengamanan terhadap unjukrasa yang kemungkinan bisa berbuntut pada kerusuhan pada masa pilkada dan pemilu 2024 nanti. Simulasi itu dilaksanakan di Kawasan Simpang Lima Semarang, Senin (31/7).

Elshinta.com - Sekitar 1.500 lebih personel anggota Polri, TNI, dan Satpol PP melakukan simulasi pengamanan terhadap unjukrasa yang kemungkinan bisa berbuntut pada kerusuhan pada masa pilkada dan pemilu 2024 nanti. Simulasi itu dilaksanakan di Kawasan Simpang Lima Semarang, Senin (31/7).
Simulasi itu juga melibatkan helicopter untuk mengevakuasi tokoh penting agar dapat diselamatkan dari massa yang makin anarkis. Di sisi lain, para anggota TNI, polisi, dan Satpol PP juga berusaha mengamankan tempat-tempat vital yang diperkirakan juga dijadikan sasaran kerusuhan massal tersebut.
Dalam simulasi itu ada yang berperan sebagai massa yang bertindak provokatif dan anarkhis sehingga menakutkan warga masyarakat sekaligus juga melakukan perusakan bahkan melawan petugas keamanan.
Dalam simulasi tersebut anggota pengamanan menangkap provokator dan berusaha menolong peserta aksi massa yang terluka. Simulasi itu berusaha menggambarkan aksi massa anarkhis dan cara penanggulangannya. Sebab dalam waktu dekat situasi politik di Indonesia sudah memasuki tahun politik dengan dilaksanakannya pemilu dan pilkada yang rawan terjadinya unjukrasa.
Kapolda Jateng Irjen Ahmad Luthfi, Pangdam IV/Diponegoro Mayjen TNI Widi Prasetijono, Sekda Soemarno, dan beberapa pejabat lainnya menyaksikan simulasi tersebut.
Kapolda Jateng Ahmad Luthfi menjelaskan latihan ini penting untuk digelar menjelang pemilu khususnya dalam mengamankan tokoh penting (Very Important Person) dalam situasi kritis atau chaos.
“Agar setiap anggota pengamanan sudah saling kenal sehingga lebih muda bekerjasama dalam mengamankan situasi,” kata Luthfi seperti dilaporkan Kontributor Elshinta, Joko Hendrianto, Senin (31/7).
Simulasi pengamanan yang dilakukan personel gabungan TNI Polri dan Pemprov Jateng itu disimulasikan berbagai tahapan pengamanan yang dilakukan guna menghadapi peningkatan eskalasi gangguan keamanan.
Pangdam IV Diponegoro Mayjen TNI Widi Prasetijono menyebut simulasi yang diperagakan dalam latihan ini adalah contoh kecil dari penanganan yang dilakukan oleh TNI Polri bila terjadi gangguan keamanan berintensitas tinggi.
Kami berharap seluruh tahap pemilu 2024 dapat berjalan dengan lancar dan sehingga situasi kamtibmas di Jawa Tengah dapat terjaga,” ujarnya.