Top
Begin typing your search above and press return to search.

Zero TB FK-KMK UGM terima hibah alat canggih deteksi TBC berbasis AI

Elshinta.com, Tuberkulosis (TBC) merupakan penyakit menular yang dapat menyebabkan kematian apabila terlambat ditangani.

Zero TB FK-KMK UGM terima hibah alat canggih deteksi TBC berbasis AI
X
Sumber foto: Izan Raharjo/elshinta.com.

Elshinta.com - Tuberkulosis (TBC) merupakan penyakit menular yang dapat menyebabkan kematian apabila terlambat ditangani. Penyakit ini erat kaitannya dengan kondisi kemiskinan, permukiman yang padat penduduk, kondisi tempat yang terisolasi, dan daya tahan tubuh yang rendah.

Indonesia sebagai negara dengan jumlah pasien Tuberkulosis terbanyak di dunia bersama dengan India dan Cina, jumlah kasus tuberkulosis yang terdeteksi di Indonesia pada 2022 mencapai 717.941 kasus, masih di bawah 969.000 kasus yang diperkirakan. Salah satu penyebab masalah ini karena masih banyak pasien TBC yang belum periksa dan berobat ke layanan kesehatan karena kesulitan akses ke layanan pemeriksaan TBC, baik karena alasan ekonomi atau kendala geografis (lokasi terpencil).

Untuk mendukung program Active Case Finding/ACF (penemuan kasus TBC secara aktif) Tuberkulosis, Zero TB FK-KMK UGM Yogyakarta mendapatkan hibah satu unit Portable Digital X-ray dengan teknologi kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI), yakni portable xray dari FUJIFILM Indonesia.

Alat tersebut mampu melakukan foto Rontgen dengan lebih cepat, dengan dosis radiasi yang rendah dan mudah dibawa kemana saja, termasuk ke daerah-daerah yang lokasinya jauh dari fasilitas pelayanan kesehatan. Penggunaan alat ini dapat mempercepat proses skrining penyakit tuberkolosis menggunakan Rontgen dada karena alat ini sudah dilengkapi dengan artificial intelligence yang akan membantu dalam menentukan terduga sakit tuberkulosis.

Project Leader Zero TB Yogyakarta, dr. Rina Triasih, M.Med (Paed), Ph.D, Sp.A (K), menjelaskan bahwa salah satu kegiatan utama Zero TB Yogyakarta adalah melakukan ACF menggunakan Rontgen dada. Tim ACF Zero TB Yogyakarta bekerjasama dengan Puskesmas melakukan ACF dengan menghadirkan Rontgen ke tengah masyarakat.

“Jadi yang kami lakukan adalah jemput bola,” ujar Dr. Rina seperti dilaporkan Kontributor Elshinta, Izan Raharjo, Kamis (10/8).

Lebih lanjut Dr. Rina menjelaskan bahwa kegiatan Zero TB Yogyakarta dimulai sejak awal 2020 di Kabupaten Kulon Progo dan Kota Yogyakarta. Pada perjalanannya, tim ACF kerap dihadapkan pada tantangan geografis dalam pelaksanaan ACF.

“Idealnya ACF dilaksanakan sedekat mungkin dengan masyarakat, sehingga mudah dijangkau,” jelas dr. Rina.

Tim yang waktu itu menggunakan mobil Rontgen dengan ukuran cukup besar beberapa kali tidak dapat menjangkau masyarakat yang berisiko tinggi tuberkulosis karena akses jalan tidak dapat dilalui mobil Rontgen. Alhasil tim harus bekerja lebih untuk menghadirkan Masyarakat ke ACF.

“Kami sangat terbantu dengan terobosan teknologi alat xray portable ini. Alat ini, akan lebih mendekatkan layanan ke masyarakat mengingat wilayah DIY juga beragam meliputi perkotaan, pesisir maupun dataran tinggi, " imbuhnya.

Saat ini pemerintah telah menargetkan setidaknya 90 persen dari kasus tuberkulosis di Indonesia dapat terdeteksi pada 2024. Untuk meningkatkan penemuan kasus ini, penemuan kasus secara aktif menjadi langkah yang penting dalam upaya penanggulangan tuberkulosis di masyarakat dan skrining menggunakan Portable Digital X-ray ini menjadi solusi mengatasi penemuan kasus TBC.

Zero TB Yogyakarta merupakan proyek yang diinisiasi oleh Pusat kedokteran Tropis Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan (FK-KMK) UGM, berkolaborasi dengan RSUP dr. Sardjito, Pemerintah Provinsi DIY dan didukung oleh Burnet Institute, Melbourne, Australia. Zero TB Yogyakarta melakukan kegiatan-kegiatan dalam upaya eliminasi TBC dengan pendekatan temukan, obati dan cegah yang dilakukan secara inovatif, komprehensif dan massif. Salah satu kegiatan utamanya adalah melakukan kegiatan penemuan kasus TBC secara aktif (active case finding – ACF) dengan menghadirkan mobile Rontgen ke tengah masyarakat.

Sumber : Radio Elshinta

Related Stories
Next Story
All Rights Reserved. Copyright @2019
Powered By Hocalwire