Ospek PBAK UIN RM Said Surakarta diambil alih universitas dari Dema
Elshinta.com, Pimpinan Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Mas (RM) Said Surakarta di Sukoharjo, Jawa Tengah mengambil-alih kegiatan orientasi studi dan pengenalan kampus (ospek) pada mahasiswa baru, berupa pengenalan budaya, akademik dan kemahasiswaaan (PBAK).

Elshinta.com - Pimpinan Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Mas (RM) Said Surakarta di Sukoharjo, Jawa Tengah mengambil-alih kegiatan orientasi studi dan pengenalan kampus (ospek) pada mahasiswa baru, berupa pengenalan budaya, akademik dan kemahasiswaaan (PBAK).
Sedianya kegiatan rutin menyambut mahasiswa baru ini dilaksanakan oleh dewan eksekutif mahasiswa (Dema). Hal tersebut sebagai buntut polemik kerjasama panitia PBAK dengan lembaga keuangan diduga aplikasi pinjaman online (pinjol).
Wakil Rektor I Bidang Akademik dan Pengambangan Lembaga UIN RM Said Surakarta, Imam Makruf mengatakan, keputusan pengambilalihan kegiatan ospek mahasiswa baru oleh universitas ini merupakan hasil dari sidang kehormatan kode etik terhadap Dema.
Selain itu, rektorat juga membekukan kepengurusan Dema dan mencopot ketua Dema dari jabatannya, sebagai bentuk sanksi langkah sepihak Dema terkait kegiatan yang mendompleng PBAK serta kerjasama dengan aplikasi pinjol.
"Rekomendasi ini diputusakan dari hasik sidang kehormatan kode etik universitas," kata Imam seperti dilaporkan Kontributor Elshinta, Deni Suryanti, Jumat (11/8).
Imam Makruf menambahkan, universitas juga mengambil langkah cepat berkonsultasi dengan otoritas jasa keuangan (OJK) soal lembaga keuangan yang dilibatkan sebagai sponsorship oleh Dema. Kemudian langkah yang tak kalah penting, seluruh mahasiswa diminta turut terlibat dalam pemulihan nama baik universitas.
Memberikan pengertian dan pemahaman kepada masyarakat terkait polemik internal kampus melalui media massa maupun media sosial masing masing mahasiswa, terutama yang memiliki jumlah pengikut banyak. "Tolong dibantu memulihkan nama baik kampus bersama-sama dengan bidang kehumasan universitas," tambahnya.
Polemik kegiatan ospek mahasiswa baru UIN RM Said Surakarta menggandeng sponsor pinjol ini mengemukan setelah terjadi penolakan dan protes dari organisasi internal kampus. Kemudian universitas merespon dengan memanggil dan mengonfirmasi pada Dema selaku panitia pelaksana PBAK dalam sidang kehormatan kode etik.
Terungkap dalam sidang, bahwa kegiatan yang kerjasama dengan aplikasi pinjol ini bukan bagian dari ospek PBAK, melainkan agenda Festifal Budaya 2023 yang didinisiasi oleh Dema. Rektorat menegaskan bahwa PBAK didanai oleh kampus. Sedangkan agenda lain diluar PBAK menjadi tanggung jawab penyelenggara. Dalam hal ini pun Dema dinilai menyalahi aturan karena tidak berkoordinasi dengan universitas.