Penyaluran program Indonesia pintar di Bengkulu capai Rp7,9 miliar
Elshinta.com, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Kota Bengkulu menyebutkan, penyaluran program Indonesia pintar (PIP) mencapai Rp8,9 miliar untuk 14.257 siswa.

Elshinta.com - Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Kota Bengkulu menyebutkan, penyaluran program Indonesia pintar (PIP) mencapai Rp8,9 miliar untuk 14.257 siswa.
"Hal tersebut berdasarkan data dari https://pip.kemdikbud.go.id/ penyaluran PIP di Bengkulu terdiri penyaluran untuk tingkat sekolah dasar, sekolah menengah pertama dan sekolah menengah atas sederajat," kata Kepala Bidang Pembinaan Pendidikan Dasar Pada Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Bengkulu, Denny Apriansyah di Kota Bengkulu, Jumat.
Untuk penyaluran PIP yaitu di SD sebanyak 7.057 siswa dengan anggaran Rp2,97 miliar, tingkat SMP yaitu 4.599 siswa dengan dana yang tersalurkan Rp2,99 miliar. Kemudian tingkat SMA sebanyak 1.191 siswa dengan dana sebesar Rp947 juta dan tingkat SMK dengan siswa penerima mencapai 1.410 siswa dengan anggaran yang tersalurkan Rp1,06 miliar.
Sementara itu, Pemkot Bengkulu saat ini telah melakukan pengajuan ke Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI terkait usulan calon penerima PIP. Untuk satuan Pendidikan pada jenjang Pendidikan Dasar (Dikdas) 2023 yaitu sebanyak 1.160 siswa sudah didaftarkan program tersebut agar mendapatkan bantuan dari kemendikbud.
"Saat ini sejak terakhir pengusulan pada Mei 2023, kita mengusulkan 1.160 siswa agar mendapatkan PIP di setiap satuan pendidikan baik swasta maupun negeri," ujar dia.
Dalam usulan tersebut, berasal dari 163 sekolah yang telah mendaftar melalui SIPINTAR untuk melengkapi persyaratan yang dibutuhkan dan pengusulan tersebut berdasarkan Peraturan Menteri (Permen) Pendidikan Dan Kebudayaan Nomor 10 tahun 2020 dengan peraturan Sekretaris Jendral nomor 7 tahun 2021.
"Dari 113 SD dengan jumlah peserta didik yang diusulkan 642 siswa, dan 50 SMP yang memiliki usulan sebanyak 518 siswa. Beberapa memang mengalami gagal karena dalam pemenuhan syarat yang sudah ditentukan tidak valid atau tidak berhak menerima bantuan tersebut. Tetapi berkaca pada tahun sebelumnya, sangat sedikit tingkat kegagalan dari pengajuan tersebut," jelas Denny.