Kurang perhatian orang tua, puluhan anak di Kampung Asei Besar Jayapura alami stunting
Elshinta.com, Puluhan anak di Kampung Asei Besar, Distrik Sentani Timur, Kabupaten Jayapura, menderita stunting. Anak-anak yang mengalami stunting ini ditemukan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Jayapura pada saat melakukan monitoring.

Elshinta.com - Puluhan anak di Kampung Asei Besar, Distrik Sentani Timur, Kabupaten Jayapura, menderita stunting. Anak-anak yang mengalami stunting ini ditemukan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Jayapura pada saat melakukan monitoring.
Di wilayah Kampung Asei Besar itu terbilang tinggi lantaran ada 23 anak balita dan bayi yang mengalami stunting. Hal itu disampaikan Kepala Kampung Asei Besar, Antoneta Ohee kepada wartawan di Hotel Horex Sentani, Senin (21/8).
“Ke 23 anak penderita stunting didominasi anak-anak. Ya mungkin penyebabnya karena kurang perhatian dari orang tuanya sehingga stunting di Kampung Asei Besar buruk atau tinggi,” ujar Kepala Kampung Asei Besar, Antoneta Ohee, saat mengikuti acara penetapan Kampung Yoboi dan Kampung Asei Besar sebagai Kampung Ramah Perempuan dan Perduli Anak.
Antoneta Ohee menjelaskan, saat ini pihaknya di kampung Asei Besar fokus dalam penanganan stunting karena ini merupakan bagian yang sangat penting dalam program di Kampung Asei Besar.
“Ketika saya dipilih jadi kepala kampung, ini jadi pekerjaan utama saya karena pada saat saya dipanggil Dinas Kesehatan dan saya berupaya untuk mengatasi stunting tersebut dengan melakukan pelatihan-pelatihan bersama puskesmas,” jelasnya seperti dilaporkan Kontributor Elshinta, Aman Hasibuan, Selasa (22/8).
Selain itu, kami juga mengerjakan beberapa program di Kampung Asei Besar yaitu kelas Posyandu bagi ibu hamil, anak bayi, balita, dan Posyandu remaja, Dimana melalui Posyandu remaja ini kami memperhatikan kesehatanya agar mereka terjaga dengan menyiapkan beberapa kader sperti kader malaria.
“Anak-anak di kampung ini juga kami perhatikan pendidikannya dengan memberikan beasiswa supaya mereka bisa dapat hak sekolah. Kami pun juga berikan makanan tambahan dengan dana kampung,” pungkasnya.
Dia menjelaskan, anak-anak yang mengalami stunting itu diduga kuat karena kurangnya perhatian dari orang tua atau asupan gizi. Meski begitu, pihaknya akan terus berupaya menekan angka stunting dengan cara berkoordinasi dengan pengurus puskesmas, termasuk petugas kesehatan hingga dengan pustu-pustu yang selama ini bekerja sama dengan kampung.