Tingkatkan kesejahteraan, disabilitas di Boyolali diberi pelatihan
Elshinta.com, Dinas Koperasi dan Tenaga Kerja (Dinkopnaker) Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah mengadakan pelatihan bagi para penyandang disabilitas.

Elshinta.com - Dinas Koperasi dan Tenaga Kerja (Dinkopnaker) Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah mengadakan pelatihan bagi para penyandang disabilitas. Pelatihan ditutup pada Selasa (29/8/2023) oleh Bupati Boyolali M. Said Hidayat di Pendopo Gede Komplek kantor Kabupaten Boyolali.
Kepala Dinkopnaker Kabupaten Boyolali, Bambang Sutanto mengatakan, kegiatan pelatihan ini diikuti oleh 120 penyandang disabilitas dari 12 kecamatan yang terdiri dari 12 kelompok, sehingga setiap kecamatan memiliki satu kelompok. Kecamatan tersebut adalah, Karanggede, Klego, Teras, Banyudono, Sambi, Simo, Mojosongo, Gladagsari, Kemusu, Juwangi, Andong dan Nogosari.
Pelaksanaan pelatihan ini dimulai pada 24 Juli 2023 hingga 10 Agustus 2023 yang bertempat di enam kecamatan dan masing-masing kelompok diberikan pelatihan selama dua hari. Materi yang diberikan berupa pelatihan tata boga yang diikuti oleh 10 kelompok dan pelatihan pertukangan diikuti oleh dua kelompok.
Selain diberikan pelatihan, setiap kelompok juga menerima bantuan berupa paket peralatan sesuai dengan pelatihan yang diikutinya senilai Rp21.500.000,- yang bersumber dari APBD Kabupaten Boyolali Tahun Anggaran 2023 dan diserahkan langsung oleh Bupati Said.
“Mudah-mudahan dengan ilmu dan peralatan itu nanti bisa dikembangkan setelah mengikuti pelatihan ini sehingga bisa meningkatkan kapasitasnya, rekan-rekan penyandang disabilitas lebih mandiri dan lebih mempunyai daya saing untuk meningkatkan taraf hidup perekonomian mereka masing-masing,” harap Bambang.seperti dilaporkan Kontributor Elshinta Sarwoto, Rabu (30/8).
Sementara itu, Bupati Said yang menutup kegiatan pelatihan secara resmi berharap, dengan adanya pelatihan ini maka dapat memberikan kemanfaatan bagi para penyandang disabilitas yang mengikuti. Ia mengatakan, dalam rangka membangun Kabupaten Boyolali dibutuhkan kerjasama dan kegotongroyongan dari semua pihak termasuk para penyandang disabilitas.
“Semoga ilmu yang diberikan ini dapat mereka serap dan pada akhirnya dapat diaplikasikan menjadi satu langkah gerak bagi saudara-saudara kita difabel yakni dalam rangka untuk bagaimana mendorong dan meningkatkan kesejahteraan diantara mereka.” ungkapnya.