8 September 1979: Hari Pamong Praja pertama kali dirayakan
Elshinta.com, Hari Pamong Praja pertama kali dirayakan pada tanggal 8 September 1979, yang sejak itu diperingati setiap tahunnya. Penetapan tanggal ini merupakan pengakuan atas peran penting pamong praja dalam menjaga stabilitas pemerintahan di tingkat daerah.

Elshinta.com - Hari Pamong Praja pertama kali dirayakan pada tanggal 8 September 1979, yang sejak itu diperingati setiap tahunnya. Penetapan tanggal ini merupakan pengakuan atas peran penting pamong praja dalam menjaga stabilitas pemerintahan di tingkat daerah.
Hari Pamong Praja juga dijadikan momen untuk mengingatkan para pamong praja akan tanggung jawab mereka dalam memberikan pelayanan yang baik kepada masyarakat serta menjaga integritas dan etika dalam tugas-tugas mereka.
Pamong praja memiliki akar sejarah yang panjang di Indonesia. Sebelum masa penjajahan, sistem pemerintahan di Indonesia sudah mengenal para pejabat pemerintahan di tingkat lokal yang disebut dengan berbagai istilah, seperti "patih" di Jawa atau "datu" di Minangkabau.
Di bawah pemerintahan kolonial Belanda, sistem pamong praja diperkenalkan dan dipertahankan dalam rangka menjalankan administrasi pemerintahan.
Seiring berjalannya waktu, sistem pamong praja mengalami perkembangan. Setelah kemerdekaan Indonesia pada tahun 1945, pamong praja tetap menjadi komponen penting dalam birokrasi pemerintahan di tingkat daerah. Peran mereka adalah menjalankan roda pemerintahan, membantu mengimplementasikan kebijakan-kebijakan pemerintah pusat, serta mengurus berbagai urusan di tingkat lokal.
Pada beberapa tahun terakhir, istilah "pamong praja" digantikan dengan istilah "aparatur sipil negara" (ASN) sesuai dengan perkembangan regulasi dan perubahan dalam sistem birokrasi di Indonesia. Hal ini mencerminkan upaya untuk modernisasi dan reformasi sektor publik di Indonesia.
Hari Pamong Praja atau Hari ASN adalah momen penting untuk menghargai kontribusi para pegawai negeri dalam menjalankan pemerintahan di tingkat daerah.