Pj Wali Kota Salatiga berikan bantuan kepada anak stunting dan BSRS

Elshinta.com - Penjabat (Pj) Wali Kota Salatiga, Jawa Tengah Sinoeng N Rachmadi blusukan dan melakukan tilik kampung. Kali ini wilayah Kelurahan Noborejo yang disambangi langsung dengan berjalan kaki. Tak ayal, kehadirannya membuat warga dan anak sekolah bahkan ibu-ibu kaget. Kegiatan ini dilakukan pada Jumat (22/9).

Memakan waktu hampir dua jam, Sinoeng tampak antusias dan semangat mengelilingi wilayah Kelurahan Noborejo, di mana daerah ini tidak hanya perkampungan warga saja, namun banyak pabrik-pabrik besar berdiri di sini.

Dalam kesempatan ini, Sinoeng juga menyempatkan diri mengunjungi sebuah keluarga di daerah Noborejo Kulon yang mempunyai anak batuta yang terindikasi stunting dan memberikan bantuan makanan kepada mereka.

“Saya menemui salah satu warga yang tercatat sebagai bawah tiga tahun (batuta) yang kena stunting. Kali ini ada partisipasi dan inisiasi dari perusahaan yang ada di sekitar Kelurahan Noborejo yang telah berkomunikasi dengan Pak Lurah, kelompok masyarakat yang ada disini dan tadi kita serahkan makanan berupa susu, telur, kacang ijo dan lainya. Dengan asupan yang diberikan dari perusahaan ini bisa memberikan stimulasi selain dari pemerintah untuk turut mendukung dan mengatasi stunting pada wilayahnya. Gerakan ini harus terus menerus dilakukan. Kita harus cepat lapor kepada RT, rajin ke posyandu, agar mudah diketahui dan terpantau apabila ada kasus stunting di wilayahnya,” kata Sinoeng seperti dilaporkan Kontributor Elshinta, Pranoto.

Dirinya berharap, akhir tahun 2024 nanti angka stunting di Kota Salatiga, kondisinya bisa 0 persen dan bisa diatasi.

Selain itu, Sinoeng juga mengunjungi rumah warga yang berada di daerah Noborejo Tengah. Dirinya memberikan Bantuan Stimulan Rumah Swadaya (BSRS) kepada warga tersebut.

”Kita berada di salah satu warga di Noborejo. Dari rumah Ibu Sutimah usia 80 tahun, yang akan kita perbaiki karena tidak layak huni. Tempat tinggalnya akan kita perbaiki dengan dibangunkan sebuah rumah tembok yang lebih baik dan layak dan kamar mandi. Dan ibu Sutimah ini juga memiliki kendala dengan penglihatan. Harapan saya rumah yang tidak layak huni bisa kita dorong untuk segera diperbaiki untuk penyelesaian dan pembangunannya,” pungkasnya.