Ratusan polisi gelar simulasi pengamanan Pemilu 2024
Ratusan massa di Kecamatan Mijen, Kota Semarang terlibat kericuhan sebagai bentuk protes atas hasil pemilihan suara dalam pemilu. Mereka terlibat bentrok dengan petugas keamanan yang terdiri dari TNI-Polri dan satuan keamanan lainnya.

Elshinta.com - Ratusan massa di Kecamatan Mijen, Kota Semarang terlibat kericuhan sebagai bentuk protes atas hasil pemilihan suara dalam pemilu. Mereka terlibat bentrok dengan petugas keamanan yang terdiri dari TNI-Polri dan satuan keamanan lainnya.
Suasana tersebut merupakan gambaran dari Simulasi Sistem Pengamanan Kota (Sispamkota) yang digelar di Sirkuit Mijen oleh Direktorat Sabhara Polda Jateng pada Senin, (25/9/2023) pagi.
Kapolda Jateng Irjen Pol Ahmad Luthfi beserta PJU Polda Jateng, Pj. Gubernur Jateng Komjen Pol (Purn) Nana Sudjana, Kasdam IV Diponegoro Brigjen TNI Ujang Darwis, serta Pimpinan KPU, dan Bawaslu Propinsi Jateng menyaksikan kegiatan tersebut.
Dalam simulasi itu kerusuhan berhasil diatasi melalui berbagai tahapan penggunaan kekuatan yang diperagakan oleh 665 personel Ditsabhara, Brimob Polda Jateng, serta didukung oleh unsur TNI dan satuan keamanan lainnya.
"Kegiatan hari ini merupakan gambaran pengamanan pemilu. Dalam simulasi ini anggota sudah paham tahapan penggunaan kekuatan dalam menghadapi situasi rawan," ujar Ahmad Luthfi.
Ia juga memuji personel pengamanan yang tetap bergerak dalam ikatan regu, peleton, dan kompi. Dalam peragaan juga tergambar bahwa petugas mampu menjaga kesabaran dan tidak mudah terpancing oleh provokasi massa.
"Meski tim anarkis diperagakan oleh sesama rekan sendiri, tapi menghadapi tim anarkis yang memperagakan dengan serius semua tahapan, saya lihat petugas tetap sabar dan tidak terprovokasi" katanya.
Ia menambahkan simulasi ini adalah yang terakhir digelar, kegiatan serupa juga telah dilaksanakan diseluruh Polres kabupaten dan kota di Jawa Tengah.
"Di samping sispamkota, kami juga gunakan sispam VVIP dan Sispam Mako. Semua sudah kami latihkan dengan harapan saat pentahapan pemilu, jajaran Polda Jateng dengan stake holder yang lain sudah siap pakai dalam penggunaannya," jelasnya.
Tidak hanya gangguan yang tampak, ancaman gangguan di dunia maya juga menjadi perhatian Polda Jateng. Melalui Virtual Police, pihaknya terus melakukan Patroli Cyber untuk mengantisipasi penyebaran konten negatif.
"Kami punya Virtual Police yang di dalamnya ada tim dari Kriminal Khusus, Kriminal Umum, Intelijen dan Hubungan Masyarkat yang melakukan Patroli Cyber mengingatkan masyarakat terkait konten negatif yang diunggah bahwa itu merupakan black campaign, Hoax, Hate speech dan sebagainya," tutur Luthfi.
Bila peringatan tidak diindahkan maka akan dilakukan penegakan hukum terpadu dengan koordinasi Bawaslu untuk menentukan apakah tergolong tindak pidana pemilu atau bukan.
Sementara itu Pj. Gubernur Jateng Nana Sudjana mengapresiasi peragaan simulasi Sispamkota, Menurutnya, kegiatan ini menggambarkan sinergitas dan kolaborasi yang baik antara TNI Polri dan stakeholder terkait dalam upaya menjaga kondusifitas kamtibmas selama proses pentahapan pemilu.
"Karena dalam pengamanan pemilu nanti tidak bisa tiap instansi bekerja sendiri, perlu ada kolaborasi dan kerjasama dalam pelaksanaan tugasnya dan kita harapkan dalam pelaksanaannya dapat berjalan dengan baik,” ujarnya seperti dilaporkan Kontributor Elshinta, Joko Hendrianto, Senin (26/9).