Hasil lelang mitra pengolahan sampah di Kota Bekasi dinilai bisa jadi bom waktu

Elshinta.com - Penetapan pemenang lelang pada proyek pengolahan sampah menjadi energi listrik di Kota Bekasi, Jawa Barat dinilai menjadi bom waktu bagi Penjabat Wali Kota Bekasi. Raden Gani Muhamad.

Diketahui, penetapan mitra pengolahan sampah di Kota Bekasi dilakukan sehari sebelum masa tugas Wali Kota Bekasi, Tri Adhianto berakhir pada Rabu 20 September 2023 lalu. Sehingga hasil lelang tersebut bisa menyisakan pekerjaan berat bagi penjabat terpilih Raden Gani saat ini.

Menurut peneliti Sustainability Sigmaphi Indonesia., Gusti Raganata dalam keterangan persnya mengatakan, proyek senilai Rp1,8 triliun terkesan dipaksakan untuk diumumkan, dalam proses yang kurang dari sebulan. "Bahkan ada sejumlah catatan proses pemilihan mitra kerjasama tersebut," kata Gusti seperti dilaporkan Kontributor Elshinta, Eko Purnomo, Selasa (3/10).

Selain itu dikatakan Gusti, perusahaan yang ditunjuk sebagai mitra pengelolaan sampah di Kota Bekasi mengajukan biaya atau disinyalir mengajukam dengan angka yang lebih tinggi dari persyaratan maksimal. "Sekitar Rp405.000 ton sampah per hari," ujarnya.

"Jika catatan ini benar adanya, masalah ini akan jadi bom waktu bagi penjabat wali kota Bekasi saat ini," kata Gusti.

Gusti berharap agar Penjabat Wali Kota Bekasi, Raden Gani untuk mencermati dan mengevaluasi hasil pemilihan mitra pengolahan sampah, mengingat sangat strategisnya proyek tersebut. Dan apabila pengolahan sampah di Kota Bekasi tidak efektif tentu akan menjadi sorotan masyarakat mengenai efektifitas penggunaan anggaran oleh pemda Kota Bekasi.

Instalasi pengolahan sampah akan dibangun dengan biaya dari mitra terpilih, dengan kapasitas pengolahan 900 ton sampah per hari atau sekitar 290 ribu ton per tahun. Saat ini data pemerintah Kota Bekasi, menunjukan total produksi sampah di Kota Bekasi mencapai 1.800 ton perhari, sekitar 80 persen dari sampah itu diangkut ke tempat pembuangan akhir (TPA) Sumur Batu, Bantar Gebang Kota Bekasi.