Top
Begin typing your search above and press return to search.

Peringati Maulid Nabi, Ponpes Al-Mizan Jatiwangi, Majalengka gelar aksi sosial 

Dalam rangka memperingati Maulid Nabi Muhammad 1445 Hijriyah, Ponpes Al-Mizan Jatiwangi, Kabupaten Majalengka, Jawa Barat menggelar sejumlah kegiatan sosial. Salah satunya dengan menyelenggatan khitanan massal yang dilaksanakan di Aula pesantren, Sabtu (7/10/2023).

Peringati Maulid Nabi, Ponpes Al-Mizan Jatiwangi, Majalengka gelar aksi sosial 
X
Sumber foto: Enok Carsinah/elshinta.com.

Elshinta.com - Dalam rangka memperingati Maulid Nabi Muhammad 1445 Hijriyah, Ponpes Al-Mizan Jatiwangi, Kabupaten Majalengka, Jawa Barat menggelar sejumlah kegiatan sosial. Salah satunya dengan menyelenggatan khitanan massal yang dilaksanakan di Aula pesantren, Sabtu (7/10/2023).

Sedikitnya 50 peserta khitanan massal datang dari berbagai kecamatan disambut sejumlah tenaga medis yang siap mengkhitan, tak sedikit meski prosesi sunat belum dimulai namun tangisan ketakutan sudah terdengar di sana sini.

Pimpinan Ponpes Al-Mizan Jatiwangi KH. Maman Imanulhaq yang juga merupakan anggota DPR RI Fraksi PKB, mengatakan khitanan massal adalah kegiatan rutin setiap momen Maulid Nabi.

Bedanya, tahun ini terdapat Safari maulid dimana ia dan sejumlah pengurus Pondok Pesantren mengunjungi 99 rumah se wilayah 3 Cirebon untuk tausyiah dan membacakan Maulid.

"Kegiatan khitanan massal itu menjadi kegiatan rutin yang dilakukan oleh pesantren Al Mizan sebagai puncak peringatan maulid nabi Muhammad SAW. Maulid di pesantren ini, yang pertama safari maulid, ada sekitar 99 rumah se wilayah tiga Cirebon (Cirebon, Indramayu, Majalengka, Kuningan) kita datangi, bahkan ada Karawang. Kita bacakan maulid dan tausiyah," kata KH. Maman Imanulhaq usai memantau pelaksanaan khitanan massal di Aula Ponpes Al-Mizan.

Kemudian dilanjutkan dengan khitanan massal bagi 50 anak bekerja sama dengan dokter Winanta untuk memberikan pelayanan khitanan massal gratis, bahkan setiap anak mendapatkan bingkisan dan uang panyecep (uang agar anak gembira).

"Antusias warga untuk ikut khitanan massal sebenarnya cukup tinggi, namun karena keterbatasan tenaga medis awalnya dokter hanya membatasi 30 anak, tapi kita ajukan menjadi 50 anak, dengan menambah juga Tenaga medisnya," ungkapnya seperti dilaporkan Kontributor Elshinta, Enok Carsinah, Selasa (10/10).

KH. Maman juga menambahkan, masih di momen Maulid ini pesantren juga memberikan perhatian terhadap warga yang tidak memiliki rumah, pihaknya bekerjasama dengan lazis NU serta bekerjasama dengan Kemensos dan PT. Pos untuk menggelar Pena (pahlawan ekonomi Nusantara) dan bantuan Rutilahu (rumah tidak layak huni)

"Program Pena itu sendiri merupakan bantuan modal usaha yang diberikan kepada UMKM-UMKM. Kita melakukan survey dulu, apa yang dibutuhkan. Misalnya kalau tukang bubur, kita berikan gerobaknya, langseng nya (panci pengukus), kompor nya dan sekalian berasnya," ujarnya.

"Kita pun memberikan edukasi untuk branding. Branding untuk produk-produk UMKM itu. Dan untuk saat ini sekitar 150 penerima program PENA," tandasnya.

Sumber : Radio Elshinta

Related Stories
Next Story
All Rights Reserved. Copyright @2019
Powered By Hocalwire