Top
Begin typing your search above and press return to search.

Mangkrak! Pembangunan ratusan rumah warga korban gempa Cianjur

Pembangunan ratusan rumah rusak berat terdampak gempa di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat terbengkalai. Akibatnya, hampir setahun pasca gempa, mereka belum bisa kembali ke rumah sehingga terpaksa menumpang tinggal di rumah kerabat maupun tetangga.

Mangkrak! Pembangunan ratusan rumah warga korban gempa Cianjur
X
Sumber foto: Angga Purwanda/elshinta.com.

Elshinta.com - Pembangunan ratusan rumah rusak berat terdampak gempa di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat terbengkalai. Akibatnya, hampir setahun pasca gempa, mereka belum bisa kembali ke rumah sehingga terpaksa menumpang tinggal di rumah kerabat maupun tetangga.

Mangkraknya pembangunan rumah rusak berat terdampak gempa bumi Cianjur yang dikerjakan pihak kontraktor itu sudah terjadi sejak para warga kali pertama menerima buku rekening dana stimulan dari pemerintah.

Seorang warga terdampak gempa di Kampung Cidulang, Desa Cimahi, Kecamatan Sukaresmi, Kabupaten Cianjur, Dewi (22) mengungkapkan sudah lima bulan pembangunan rumahnya yang dikerjakan pihak kontraktor kondisinya terbengkalai dan mangkrak.

"Awalnya mereka menjanjikan pembangunan selesai dalam waktu tiga minggu. Tapi kenyataannya, sudah lima bulan ini pembangunan tak kunjung selesai," kata Dewi, kepada wartawan, Jumat (13/10).

Dewi menyebutkan, pihak kontraktor atau aplikator menjanjikan pembangunan cepat dengan sejumlah fasilitas, seperti jaringan listrik dan kamar mandi yang repsentatif.

"Tapi buktinya gak ada, malah begini (Terbengkalai dan mangkrak). Jangankan jaringan listrik dan kamar mandi layak, bangunan saja tidak selesai," jelasnya.

Dewi mengaku telah berupaya menghubungi pihak kontraktor untuk meminta pertanggungjawaban, namun sejauh ini tidak membuahkan hasil.

"Sudah sering kita hubungi, tapi tidak pernah ada jawaban dari kontraktornya. Tolong amanah, kan uang sudah dikasihkan, tapi kondisi bangunan belum jadi," ujar Dewi seperti dilaporkan Kontributor Elshinta, Angga Purwanda, Senin (16/10).

Warga lainnya, Alek (42) mengaku kecewa dan marah dengan tidak selesainya pembangunan rumahnya yang dikerjakan pihak aplikator itu.

"Awal pembangunan itu dimulai di bulan Mei, tapi sejak bulan Juli sampai sekarang mangkrak," kata Alek.

Alek menyebutkan, awalnya berencana membangun kembali rumahnya itu secara mandiri. Namun, karena mendapat tawaran dan saran dari seseorang akhirnya menyerahkan pengerjaannya ke pihak ketiga.

"Waktu itu saya berpikir, ya sudah daripada ribet, mendingan beres dan gak tahu menahu soal dana. Tapi, malah seperti ini bangunannya," ujarnya.

Sejauh ini, Alek tidak tahu perihal kelanjutan dari pembangunan rumahnya yang baru sebatas tiang rangka tersebut.

"Mudah-mudahan saja ini segera dilanjutkan lagi, biar segera beres. Kalo tidak saya akan menempuh upaya lain, bila perlu upaya hukum," tegasnya.

Sementara itu, Komandan Satuan Tugas (Dansatgas) Penanganan Gempa Cianjur, Kolonel Inf Heri Rustanto mengemukakan, pembangunan rumah warga korban gempa yang mangkrak merupakan salah satu persoalan yang banyak ditemui di lapangan.

Menurut Heri, banyak faktor yang menjadi penyebab, di antaranya karena persoalan teknis terkait administrasi data, dan ulah sejumlah oknum.

"Termasuk juga faktor warga yang percaya dengan calo. Bertebaran di jalan itu, calo, oknum-oknum," jelas Heri.

Disebutkan, pihaknya telah merampungkan pembangunan sejumlah rumah warga yang sempat mangkrak karena ditinggalkan pihak kontraktor tersebut.

"Seperti yang di Talaga itu ada 27 unit, Nyalindung 2 rumah, dan beberapa lainnya on progres, seperti di Sarampad, dan Cibulakan," sebutnya.

Heri mengingatkan pihak-pihak terkait dalam proses rehabilitasi dan rekonstruksi pasca gempa ini untuk tidak coba-coba 'bermain'.

"Kita sudah kantongi sejumlah pihak yang bermasalah, Akan kita tindaklanjuti ke proses hukum," tandasnya.

Sumber : Radio Elshinta

Related Stories
Next Story
All Rights Reserved. Copyright @2019
Powered By Hocalwire