BRIN sebut iradiasi gamma bisa memperpanjang masa simpan bahan makanan
Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) mengatakan pemaparan iradiasi gamma dapat memperpanjang masa simpan bahan makanan.

Elshinta.com - Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) mengatakan pemaparan iradiasi gamma dapat memperpanjang masa simpan bahan makanan.
Koordinator Kelompok Riset Radiasi dan Dekontaminasi Pusat Riset Teknologi Proses Radiasi BRIN Ashri Mukti Benita di Jakarta, Rabu, mengatakan teknologi iradiasi gamma bisa mengawetkan makanan hingga dua tahun.
"Bisa sampai dua tahun tergantung bahan makanannya, seperti rendang bila diiradiasi pada dosis yang tepat dapat disimpan di suhu ruangan sampai dengan 18 bulan," ujar dia.
Ia menjelaskan mekanisme pengawetan pangan menggunakan teknologi nuklir ini dengan cara memaparkan radiasi gamma dengan dosis tertentu kepada bahan pangan yang hendak diawetkan.
Untuk menentukan jumlah dosis yang tepat, pihaknya melakukan penelitian terlebih dahulu supaya jumlah radiasi yang dipaparkan kepada bahan pangan tersebut cukup untuk membunuh mikroorganisme serta memperpanjang umur simpan.
Dosis yang diberikan untuk produk pangan umumnya diklasifikasi menjadi dua dosis, yakni sedang dan tinggi.
"Untuk dosis sedang 1-10 kilogray, dan dosis tinggi itu di atas 10 kilogray," katanya.
Selain bisa digunakan untuk pengawetan bahan pangan, kata dia, teknologi ini juga menjadi alternatif sterilisasi makanan yang pada umumnya menggunakan energi panas.
"Sterilisasi dengan panas biasanya menyebabkan overcook karena suhu tinggi, iradiasi gamma ini bisa membunuh mikroorganisme, jamur tanpa merubah rasa atau tekstur makanannya," katanya.
Selain itu, ia menyampaikan makanan yang diawetkan dengan proses ini aman untuk dikonsumsi dan tidak meninggalkan bahan radioaktif pada makanan.