Top
Begin typing your search above and press return to search.

Presiden Joko Widodo apresiasi World Hydropower Congress 2023 di Bali 

Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo mengapresiasi terselenggaranya World Hydropower Congress 2023 iyang berlangsung di Bali Nusa Dua Convention Center (BNDCC) mulai 31 Oktober - 2 November 2023. Ia berharap keindahan alam Bali dapat menginspirasi dan menghasilkan rekomendasi bagi bumi yang lebih lestari. 

Presiden Joko Widodo apresiasi World Hydropower Congress 2023 di Bali 
X
Sumber foto: Eko Sulestyono/elshinta.com.

Elshinta.com - Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo mengapresiasi terselenggaranya World Hydropower Congress 2023 iyang berlangsung di Bali Nusa Dua Convention Center (BNDCC) mulai 31 Oktober - 2 November 2023. Ia berharap keindahan alam Bali dapat menginspirasi dan menghasilkan rekomendasi bagi bumi yang lebih lestari.

“Karena memang bumi kita tengah sakit, PBB menyebutkan saat ini bukan lagi global warming tetapi sudah masuk ke global boiling.
Kenaikan suhu bumi jika dibiarkan mencapai lebih dari 1,5 derajat celsius,” kata Joko Widodo dalam pidato sambutannya, Selasa (31/10).

Ia menjelaskan bahwa di prediksi akan mengakibatkan 210 juta orang mengalami kekurangan air. 14 persen populasi akan terpapar gelombang panas dan 290 juta rumah akan terendam banjir pesisir dan 600 juta orang akan mengalami malnutrisi akibat gagal panen.

“Ini adalah ancaman yang nyata bagi kita semuanya dan Indonesia berkomitmen penuh mempercepat transisi energi melalui penambahan EBT (Energi Baru Terbarukan) dalam skala besar karena Indonesia kaya (akan) potensi energi hijau, tegasnya.

Menurut perhitungan diperkirakan potensinya mencapai 3.600 Gigawatt, baik dari matahari, dari angin, dari panas bumi, dari arus laut, dari ombak, dari bioenergi dan juga dari hydropower.

Terkait potensi hydro, Indonesia memiliki lebih dari 4.400 sungai yang potensial dan 128 diantaranya adalah sungai besar seperti Sungai Mamberamo yang memiliki potensi 24.000 Megawatt,

Sungai Mamberamo ini di Papua. Kemudian Sungai Kayan, memiliki potensi 13.000 Megawatt, (keberadaannya) ini di Kalimantan Utara yang nantinya akan digunakan sebagai sumber listrik untuk Green Industrial Park di Kalimantan.

“Sekali lagi, ini adalah potensi besar yang bisa kita manfaatkan untuk masa depan bumi dan masa depan generasi penerus,” sambungnya seperti dilaporkan Kontributor Elshinta, Eko Sulestyono, Rabu (01/11).

Namun, Indonesia juga menghadapi berbagai tantangan. Salah satunya terkait lokasi sumber hydropower yang posisinya jauh dari pusat kebutuhan listrik.

Sehingga pemerintah Indonesia telah membuat blue print percepatan jalur transmisi yang menyambungkan listrik dari lokasi hydropower menuju pusat pertumbuhan ekonomi dan pusat pertumbuhan industri.
Sehingga, nilai kemanfaatannya menjadi lebih tinggi.

Selain itu, tantangan lainnya adalah pendanaan dan alih teknologi, (sekali lagi) pendanaan dan alih teknologi. Dimana ini membutuhkan investasi yang tidak sedikit dan membutuhkan kolaborasi dengan seluruh kekuatan ekosistem hidro di dunia.

“Dimana saya berharap World Hydropower Congress ini dapat menjadi forum kolaborasi yang menghasilkan rekomendasi kebijakan dan meningkatkan investasi untuk pemanfaatan energi air bagi ekonomi hijau yang berkelanjutan,” pungkasnya.

Sumber : Radio Elshinta

Related Stories
Next Story
All Rights Reserved. Copyright @2019
Powered By Hocalwire