LPBI NU Kota Kediri edukasi manajemen bencana pada 'Pahlawan Kemanusiaan'
Ada beragam cara dilakukan oleh sekelompok orang atau organisasi tertentu dalam memaknai hari Pahlawan. Salah satunya yaitu dengan menggelar kegiatan yang membawa dampak positif dan manfaat bagi orang lain.

Elshinta.com - Ada beragam cara dilakukan oleh sekelompok orang atau organisasi tertentu dalam memaknai hari Pahlawan. Salah satunya yaitu dengan menggelar kegiatan yang membawa dampak positif dan manfaat bagi orang lain.
Seperti halnya apa yang sudah dikerjakan oleh Lembaga Penanggulangan Bencana dan Perubahan Iklim (LPBI) NU Kota Kediri dengan menggelar kegiatan pelatihan manajemen bencana pada hari Sabtu (11/11/2023). Kegiatan pelatihan manajemen bencana diadakan di Pondok Pesantren Salafiyah Kelurahan Bandar Kidul, Kecamatan Mojoroto, Kota Kediri, Jawa Timur.
Menurut keterangan Adi Sutrisno selaku Ketua LPBI NU Kota Kediri kegiatan ini merupakan bagian dari program kerja LPBI NU Kota Kediri yang ditujukan kepada para relawan. Pria yang juga menjabat sebagai kepala kantor Kelurahan Burengan Kecamatan Pesantren tersebut menilai selama ini relawan adalah sosok pahlawan kemanusiaan yang sangat berjasa bagi masyarakat.
"Pesertanya ada relawan dari teman teman Rapi, Linmas dan juga Banser. Memang ini untuk peningkatan kapasitas teman teman relawan. Bagi para peserta yang ikut kegiatan ini selama 2 hari, mereka akan mendapatkan sertifikat yang tentunya bermanfaat menjadikan salah satu pertimbangan syarat untuk melamar kerja menjadi securit disuatu Perusahaan," terangnya.
Dalam kegiatan itu pihak penyelenggara menghadirkan satu narasumber yang memang berkompeten di bidangnya. "Kita datangkan langsung Sekretaris Jendral FPRB (Forum Pengurangan Resiko Bencana) Jawa Timur, Pak Catur Sudarmanto S.Sos. Materi yang diberikan kepada para peserta yaitu kejar resiko, kemudian Manejemen Bencana mulai dari sebelum bencana,saat bencana hingga pasca bencana," paparnya seperti dilaporkan Kontributor Elshinta, Fendi Lesmana, Senin (13/11).
Pelaksanaan kegiatan dilakukan selama dua hari. Hari pertama pemberian materi untuk manyamakan frekwensi terkait materi bencana. Menginjak hari kedua kegiatan lebih banyak dilakukan diluar atau out dor mengajak peserta untuk langsung praktek tentang tata cara pemahaman memadamkan api saat terjadi kebakaran.
"Kita datangkan langsung dari petugas PMK Kota Kediri. Serta praktek tanggap darurat bencana. Saya berharap sahabat sahabat ini nantinya mendapat ilmu terkait bencana , serta ada tambahan bukti sertifikat ketika itu memang dibutuhkan," tutur mantan Kepala seksi Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Kota Kediri itu.