Masih jadi persoalan, Sleman galakkan pengelolaan sampah hingga tingkat desa
Permasalah sampah di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) samapai saat ini masih menjadi persoalan serius yang harus segera diselesaikan.

Elshinta.com - Permasalah sampah di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) samapai saat ini masih menjadi persoalan serius yang harus segera diselesaikan. Untuk menuntaskan masalah sampah tersebut, Pemerintaj Kabupaten Sleman DIY terus mendorong pengelolaan sampah hingga tingkat desa.
Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo mengatakan, sampah masih menjadi permasalahan yang harus segera dituntaskan. Untuk itu, pengelolaan sampah rumah tangga perlu dipahami oleh seluruh masyarakat. Dengan begitu, diharapkan sampah rumah tangga dapat terselesaikan di tingkah desa atau kalurahan. Bukan tanpa sebab, karena sampah rumah tangga menjadi salah satu penyumbang volume sampah terbesar.
“Penanganan permasalahan sampah tidak akan selesai hanya dengan penyediaan sarana prasarana sampah. Penanganan sampah memerlukan upaya komprehensif, dimulai dari kesadaran masyarakat untuk tidak nyampah, memilah dan mengolah sampah, penyediaan fasilitas pengolahan sampah hingga terbentuknya budaya masyarakat untuk zero waste. Dan ini perlu didukung oleh semua pihak,” ujar Bupati Sleman, saat sosialisasi pengelolaan sampah rumah tangga di Kalurahan Ambarketawang dan Kalurahan Banyuraden, Kapanewon Gamping, Kamis (16/11).
Pada kesempatan tersebut, juga diserahkan bantuan alat pegelolaan sampah rumah tangga. Bantuan diharapkan bisa dioptimalkan dan menjadi pilot project yang nantinya dapat diduplikasi di wilayah padukuhan lain.
Dimulai dari Padukuhan ini, saya berharap dapat mengoptimalkan bantuan hari ini dan menjadi pilot project yang nantinya dapat diduplikasi di wilayah padukuhan lain. Dengan demikian ke depannya setiap wilayah padukuhan Sleman dapat mandiri mengelola sampah rumah tangga,” katanya seperti dilaporkan Kontributor Elshinta, Izan Raharjo.
Sementara itu, Sekretaris Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Kalurahan, Sarjono mengutarakan, sosialisasi ini akan dilaksanakan di 10 Kalurahan di Kabupaten Sleman. Kalurahan yang terpilih merupakan kawasan yang tercatat dalam kategori penghasil sampah cukup tinggi. Sosialisasi yang ditargetkan akan selesai pada akhir November 2023 ini juga berkolaborasi dengan Dinas Lingkungan Hidup Sleman.
“Dengan sosialisasi ini, diharapkan masyarakat dapat lebih memahami cara pengelolaan sampah rumah tangga dan semakin menekan jumlah sampah di Kabupaten Sleman,” pungkasnya.