RSUD Sukoharjo kembali terapkan skrining kesehatan standar Covid-19 pada pasien

Elshinta.com - Fasilitas layanan kesehatan di Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah kembali menerapkan prosedur penanganan Covid-19 untuk pasien dengan gejala gangguan pernapasan. Hal ini diberlakukan lagi menyusul munculnya kasus Covid-19 di daerah terdekat dengan Sukoharjo yakni Kota Solo. Penerapan pemeriksaan standar Covid-19 di lingkungan fasilitas layanan kesehatan ini sebagai respon dini antisipasi munculnya kasus baru.

Direktur RSUD Ir Soekarno, Sukoharjo, Yunia Wahdiyati mengatakan, pasien yang mengakses layanan kesehatan baik di poli umum, poli spesialis maupun instalasi gawat darurat (IGD) diberlakukan skrining kesehatan. Khususnya pasien dengan gejala gangguan pernafasan mendapatkan tata laksana penanganan Covid-19. "Siapa pun yang datang ke rumah sakit diberlakukan skrining kesehatan," kata Yunia.

RSUD telah menyiapkan sebanyak 12 bed atau tempat tidur untuk menampung pasien isolasi apabila ada temuan kasus. Jumlah tempat tidur bisa ditambah menyesuaikan kebutuhan. Sementara ruang ICU ada 15 tempat tidur lengkap dengan ventilator untuk menangani kasus Covid-19 dengan komorbid atau penyakit penyerta. "Langkah ini telah sesuai dengan pedoman tata laksana penanganan Covid yang dikeluarkan oleh Kementerian Kesehatan beberapa waktu lalu," bebernya.

Yunia menambahkan, layanan kesehatan juga kembali menggiatkan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat terkait meningkatnya ancaman gelombang Covid. Berbeda dengan pembiayaan operasional penanganan Covid-19 saat diberlakukan status pandemi dijamin secara khusus, seluruh penanganan saat ini diintegrasikan dengan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN).

Selain Covid-19, disampaikan Yunia, fasilitas layanan kesehatan saat ini juga mewaspadai munculnya pneumonia misterius pada anak-anak. Penyakit yang menyerang sistem pernapasan mirip Covid ini dilaporkan merebak dibeberapa negara. RSUD Sukoharjo sendiri sering mendapati pasien anak dengan pneumonia tetapi kasus-kasus reguler, bukan infeksi yang disebabkan oleh mikroplasma. "Sejauh ini, Sukoharjo khususnya masih aman," tutupnya seperti dilaporkan Kontributor Elshinta, Deni Suryanti.