23 Desember 2022: Puting Beliung porak porandakan rumah warga di tiga desa di Paiton Probolinggo

Elshinta.com - Angin puting beliung kembali menerjang wilayah di Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur, tepatnya di Kecamatan Paiton. Ada tiga desa yang menjadi sasaran angin puting beliung tersebut, yakni Desa Sukodadi, Desa Paiton dan Desa Pondok Kelor.

Angin putting beliung yang terjadi pada Jumat, 23 Desember 2022 petang itu memporak porandakan bangunan milik warga, yang meliputi pertokoan, gudang warung makan, rumah hingga bengkel.

Tak hanya itu, sejumlah pohon di pinggir jalan raya tumbang akibat puting berliung tersebut. Hingga Sabtu (24/12/2022) pagi, para warga terdampak mulai sibuk melakukan perbaikan rumah dan warung mereka.

Puting beliung tak hanya merusak rumah warga, tapi sejumlah kapal milik nelayan di Desa Binor, Kecamatan Paiton, rusak berat akibat hantaman gelombang air laut di perairan pantai utara probolinggo.

Salah satunya bangunan rumah makan milik M Ibnu Affan, yang luluh lantah di bagian atapnya usai diterjang angin puting beliung tersebut.

Ibnu Affan mengatakan, jika terjangan angin puting beliung berlangsung cukup cepat yakni sekitar 10 menit. Hampir separuh atap rumah makannya yang berada di lantai dua luluh lantak beterbangan diterjang angin.

Akibat terjangan angin itu, Ia Pun harus menanggung kerugian. Di mana iya harus mengeluarkan biaya untuk perbaikan atap rumah makannya. Meski begitu dalam peristiwa tersebut tak sampai menimbulkan korban jiwa.

“Anginnya cukup kencang, sekitar 10 menit anging puting beliung memporak porandakan beberapa bangunan di sekitar jalan raya Paiton ini, termasuk warung milik saja. Kerugian saya sekitar Rp 7 hingga Rp 10 juta,” katanya.

Sementara itu, Camat Paiton Imam Safi'i mengatakan, tercatat ada tiga desa di kecamatan Paiton yang terdampak terjangan angin puting beliung. Untuk jumlah bangunan terdampak kata dia, masih dalam pendataan.

SyafI'i mengatakan, pihaknya masih melokalisir titik-titik mana saja yang terdampak terjangan angin puting beliung. Ia mengimbau, agar warga selalu waspada mengantisipasi cuaca ekstrem yang terjadi beberapa waktu terakhir.

Sebelumnya, BMKG (Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika) kelas I Juanda Sidoarjo, Jatim. Telah mengingatkan akan potensi bencana alam di wilayah Jawa Timur. BMKG merilis ada terjadinya cuaca ekstrem sejak tanggal 22 hingga 28 Desember 2022. Warga Jawa Timur diminta untuk mewaspadainya.

BMKG menyebut, berdasarkan analisis kondisi iklim wilayah Jawa Timur, saat ini berada pada puncak musim hujan dan kondisi dinamika atmosfer di wilayah Jawa Timur, masih cukup signifikan, berpotensi mengakibatkan peningkatan potensi cuaca ekstrem di beberapa wilayah dalam sepekan ke depan.